%0 Thesis %9 Masters %A Kabul Wibowo, S.Sos, NIM. 17200010033 %B PASCASARJANA UIN SUNAN KALIJAGA %D 2019 %F digilib:37045 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Kebahagiaan, Pernikahan, Kawruh Jiwa %P 161 %T FILSAFAT KEBAHAGIAAN DALAM RELASI PERNIKAHAN: Studi Kawruh Jiwa Wejanganipun Ki Ageng Suryomentaram %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37045/ %X Ki Ageng Suryomentaram merupakan seorang pangeran yang berasal dari tanah Jawa, namanya sering dirujuk dalam beberapa dekade terakhir. Pasalanya, peninggalan karya berupa buku Kawruh Jiwa dinilai menarik untuk diteliti. Berdasarkan kajian Psikologi, Antropologi, maupun Filsafat. Selain itu, kajian psikologi yang ada di Indonesia masih berkiblat pada psikologi barat, yang memiliki perbedaan latar belakang budaya dan agama. Di sisi yang lain, tren perceraian di Indonesia yang semakin meningkat menjadikan pupusnya kebahagiaan yang dicita-citakan oleh sebagian orang, yang tidak sejalan dengan UU Perkawinan NO 1 tahun 1974 dan Q.S Ar Rum [30]: 21 tentang kebahagiaan dalam pernikahan. Maka dari itu, keingintahuan penulis mengkaji tentang konsep kebahagiaan dalam relasi pernikahan yang bersumber dari Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaram, penting untuk dilakukan. Dalam rangka menelisik lebih jauh asbabunnuzul Kawruh Jiwa, serta nilai-nilai kebahagiaan dalam relasi pernikahan yang ada di dalamnya. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research), berupa buku Kawruh Jiwa Wejanganipun Ki Ageng Suryomentaran jilid 1-4 berbahasa jawa. yang telah terhimpun oleh Grangsang Suryomentram, terdiri dari jilid I-IV diterbitkan di Jakarta oleh CV Haji Masagung dengan tahun terbit jilid I di tahun 1989, jilid II 1990, jilid III 1989 dan jilid IV 1993. Buku tersebut merupakan kumpulan-kumpulan wejangan KAS semasa hidupnya, yang disebarkan melalui cramah ataupun pidato kemudian dengan inisiatif Grangsang maka dihimpunlah menjadi IV jilid. Adapun pendekatan yang peneliti lakukan adalah, analisis hermeneutika interpretatif Hans Georg Gadamer. Penemuan yang peneliti dapatkan baik dari sosok Ki Ageng maupun ajaran-ajarannya tentang kebahagiaan. Dilatarbelakangi oleh kekecewaan dan kegelisahan yang ia rasakan karena merasa belum pernah bertemu orang “wong”, sehingga ia menanggalkan kepangeranan dan segala kemewahan yang ia miliki, dalam rangka mencari seseosok manusia. Tesis Ki Ageng tentang kebahagiaan bersifat dinamis senang-susah (bungah-susah) yang berati tidak tetap dan bersifat memanjang-berkurang (mulur mungkret) yang ditandai dengan karep (keinginan). Serta pemahaman tentang diri sendiri (pangawikan pribadi). Adapun nilai-nilai pernikahan yang terdapat dalam Kawruh Jiwa antara lain, hubungan suami istri (kawruh laki rabi), ketenteraman suami-istri. (tentreming laki-rabi), rasa suami istri (raos bojo) yaitu cinta kasih yang tidak bersyarat dan bergantung pada keadaan (sih tanpo syarat lan kawontenan). Selain itu, dinamika pernikahan seperti, rasa memiliki yang sewenang-wenangan (raos derbe sawenang-wenang), perselingkuhan (slingkuh-slingkuhan), persaingan suami istri (laki rabi ungkul-ungkulan), serta sikap saling curiga (ingkit-ingkitan). %Z Dr. Fahrudin Faiz, S.Ag., M.Ag.