relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37124/ title: NEGOSIASI “PUAN” DALAM KUASA “TUAN” (Kajian tentang Peran dan Kedudukan Perempuan dalam Sistem Matrilineal Adat Kenegerian Kuntu) creator: Hikmalisa, NIM. 17200010128 subject: Gender description: Sistem matrilineal yang dimiliki adat Kenegerian Kuntu, sebagaimana yang diakui oleh tokoh adat menempatkan peran dan kedudukan perempuan dalam posisi yang tinggi dan setara dengan laki-laki. Namun kenyataannya, peran dan kedudukan perempuan tersebut tidak benar-benar tampak dalam kehidupan sehari-hari masyarakat adat Kenegerian Kuntu, bahkan posisi penting perempuan sebagai ‗Uma Sumpu‘—titik sentral kebudayaan matrilineal—sudah tidak dimunculkan lagi. Penelitian ini mencoba mengungkapkan apa wacana dominan yang dibentuk tentang peran dan kedudukan perempuan dan bagaimana upaya pelanggengan dan normalisai wacana tersebut. Di samping itu, penelitian ini juga mengungkapkan bagaimana negosiasi dan modal perempuan untuk mencapai tujuan mereka dan terlibat dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) dengan jenis penelitian deskriptif-kualitatif. Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan tinjauan sejarah dan hukum lokal. Teknis analisis data menggunakan metode analisis interaktif. Sedangkan teori yang digunakan adalah konstruksi gender, analis wacana kritis Michel Foucault, dan modalitas Pierre Bourdieu. Penelitian ini memberikan temuan bahwa dalam wacana yang dominan peran dan kedudukan perempuan berada pada posisi lemah dan tidak setara dengan laki-laki. Hal tersebut dilanggengkan dan dinormalisasi dengan normanorma yang bias dan pemahaman keagamaan yang patriarki, terjadinya diskontiniu sejarah: syarak mandaki, adat manurun, serta lemahnya daya tawar negara. Akibatnya, pengetahuan tentang peran dan kedudukan perempuan yang dibangun oleh sistem matrilineal maupun pengetahuan tentang kesetaraan yang dibangun oleh negara termarginalkan. Kendati memiliki berbagai hambatan, perempuan dengan modal-modal yang mereka miliki (modal ekonomi, sosial, dan kultural) mampu melakukan berbagai bentuk negosiasi sesuai ranahnya. Pada ranah agama, perempuan mampu untuk menghadirkan sosok ulama perempuan dan kajian yang berprespektif perempuan. Pada ranah adat, perempuan berusaha untuk meningkatkan akses mereka pada pengetahuan tentang adat. Pada ranah negara, perempuan berusaha terlibat menempati posisi-posisi penting seperti aparat desa atau bahkan pemerintah daerah. Sedangkan dalam ranah keluarga, perempuan lebih bisa melakukan negosiasi dengan terlibat dalam mengambil keputusan, mendapatkan akses terhadap harta benda dan bahkan memposisikan diri setara dengan laki-laki. date: 2019-08-19 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37124/1/17200010128_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37124/2/17200010128_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Hikmalisa, NIM. 17200010128 (2019) NEGOSIASI “PUAN” DALAM KUASA “TUAN” (Kajian tentang Peran dan Kedudukan Perempuan dalam Sistem Matrilineal Adat Kenegerian Kuntu). Masters thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.