@mastersthesis{digilib37136, month = {September}, title = {SAINS MODERN DAN DUNIA ARAB: TANTANGAN PENDEKATAN ISLAM TERHADAP SAINS ALAM OLEH SEYYED HOSSEIN NASR, ZAGHLOUL AL-NAJJAR DAN NIDHAL GUESSOUM}, school = {UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 17200010146 Selvia Santi}, year = {2019}, note = {Mohammad Yunus, Lc., M.A., Ph.D}, keywords = {sains alam, kosmologi, teori evolusi Darwin, muslim Arab.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37136/}, abstract = {Sains modern memberikan pengaruh signifikan di berbagai aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali masyarakat muslim Arab. Muslim Arab tidak hanya giat melakukan pengembangan sains dan teknologi dalam lingkup ilmiah, namun juga memberikan respon atas sains melalui pendekatan Islami. Pendekatan Islam terhadap sains modern, khususnya sains alam ini kemudian berkembang seiring berjalannya waktu sehingga memunculkan sebuah diskursus Islamisasi sains. Adapun tema atau bidang sains yang sering mendapatkan perhatian dari pendekatan Islam ini yaitu kosmologi dan teori evolusi Darwin. Pendekatan Islam ini memiliki perbedaan, berdasarkan pada konsep pemikiran yang ditawarkan oleh para pegiat diskursus ini. Perbedaan tersebut setidaknya dapat terwakili dari ketiga pemikiran tokoh yang diangkat dalam penelitian ini, Seyyed Hossein Nasr, Zaghloul Al-Najjar dan Nidhal Guessoum. Pemikiran ketiganya terhadap dua tema, kosmologi dan teori evolusi Darwin tidak sekadar menjadi penafsir namun juga memengaruhi pemikiran keagamaan muslim secara umum dalam memandang sains. Penelitian ini menggunakan teori arkeologi, geneologi dan normalisasi dari Michel Foucault untuk menelaah ulang pendekatan Islami terhadap sains modern yang dikembangkan oleh Nasr, Al-Najjar dan Guessoum. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis, studi ketokohan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pendekatan Islami terhadap sains merupakan suatu upaya baru tokoh Islam kontemporer, yang mana tidak ditemukan adanya indikasi tersebut di era Islam klasik. Kedua, pendekatan Islami terhadap sains yang ditunjukkan oleh Nasr dan Al-Najjar bermula pada prinsip Islam kemudian memberikan penjelasan sains atasnya, sedangkan Guessoum cenderung untuk melihat pada temuan-temuan sains modern terlebih dahulu kemudian di tafsiri. Ketiga, pendekatan integrasi dan harmonisasi dalam tema kosmologi atau sikap penolakan dan penerimaan terhadap teori evolusi Darwin oleh ketiga tokoh telah memengaruhi cara pandang muslim kontemporer terhadap sains dan juga memimpin arah konservatisme ataupun moderasi pemikiran secara umum.} }