TY - THES N1 - Dr. Zulkipli Lessy, M.SW., Phd ID - digilib37159 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37159/ A1 - Nur Hamid Ashofa, NIM. 17200010177 Y1 - 2019/07/19/ N2 - Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena kekerasan yang terjadi terhadap perempuan yang akhir-akhir ini tengah marak terjadi di tengah masyarakat. Kekerasan yang terjadi juga beraneka ragam, mulai dari kekerasan fisik, kekerasan psikologis seperti bullying dan hate speech, bahkan yang belakangan ini tengah menjadi perbincangan umum adalah kekerasan seksual, seperti pemerkosaan. Kekerasan psikologis terhadap perempuan sangat berdampak negatif baik bagi para korban maupun bagi para pelaku. Tetapi hal tersebut tidak mendapatkan perhatian yang serius dari beberapa pihak, padahal dampak yang ditimbulkan dari kekerasan tersebut sangat negatif khususnya bagi para korban. Korban kekerasan yang tidak mendapatkan penanganan yang serius akan mengalami gangguan secara psikologis dan juga secara psikososial yang mana jika dibiarkan dapat mengakibatkan depresi dan juga stres. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kronologi terjadinya kekerasan serta untuk mengetahui bagaimana penerapan terapi humanistik yang dilakukan oleh konselor untuk menangani warga binaan sosial korban tindak kekerasan. Konselor menggunakan terapi humanistik dengan pendekatan motivational interviewing. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan diri korban dan juga mampu mengendalikan dirinya saat mendapatkan kekerasan secara verbal dari orang-orang yang berada disekitar korban. Dalam penerapannya, konselor menggunakan pendekatan motivational interviewing diantaranya melalui teknik precontemplation (prakontemplasi), contemplation (kontemplasi), determination (determinasi), action (tindakan), maintenance (pemeliharaan). Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi yaitu peneliti berusaha memahami arti dari berbagai peristiwa dalam setting tertentu dengan kaca mata peneliti sendiri. Adapun hasil dalam penelitian ini, konselor menggunakan terapi humanistik untuk mengetahui tercukupinya kebutuhan korban dari segi fisiologis, rasa aman (safety needs), rasa memiliki dan kasih sayang (sosial needs), harga diri (self esteem), aktualisasi diri (self actualization). Selain menggunakan terapi humanistik dengan menggunakan pendekatan motivational interviewing konselor juga menggunakan terapi spiritual yang mana pendekatan tersebut dimaksudkan untuk menguatkan kembali pondasi dalam diri NR setelah mendapatkan beberapa tindak kekerasan. Peneliti berkontribusi memberikan beberapa konseling dan juga terapi spiritual sesuai dengan arahan yang diberikan oleh konselor dan juga pihak balai. Setelah diberikan terapi NR mulai memiliki keinginan untuk mengikuti kegiatan keterampilan yang diadakan oleh balai. Bahkan setelah masa pembinaan lanjutnya dibalai telah habis, NR ingin berangkat ke BRSEGP Bekasi untuk menambah keterampilannya sebagai bekal hidupnya dan mencukupi kebutuhannya dengan anaknya PB - UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Terapi Humanistik KW - Warga Binaan Sosial (WBS) KW - Kekerasan pada Perempuan. M1 - masters TI - TERAPI HUMANISTIK UNTUK MENANGANI WARGA BINAAN SOSIAL KORBAN KEKERASAN DI BALAI REHABILITASI SOSIAL BINA KARYA DAN LARAS YOGYAKARTA AV - restricted EP - 149 ER -