%A NIM. 17200010080 Irfat Salam %O Dr. Hj Maemonah, M.Ag %T LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL MENGGUNAKAN NILAI-NILAI KULTURAL DALAM MENGATASI SISWA YANG INGIN PUTUS SEKOLAH DI SMP NEGERI 1 HALMAHERA BARAT %X Irfat Salam : Layanan Konseling Individual Menggunakan Nilai-Nilai Kultural Dalam Mengatasi Siswa Yang Ingin Putus Sekolah.Tesis, Program Studi Interdiciplinary Islamic Studies, Kosentrasi Bimbingan dan Konseling Islam, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019. Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan adanya budaya dapat mempengaruhi cara pandang seseorang sehingga terbentuknya perilaku. Perilaku seorang siswa dipengaruhi ketika terjadinya proses interaksi antara guru dengannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai kultural yang diberikan guru bimbingan dan konseling melalui layanan konseling individual yang berlandaskan nilai-nilai kultural ino fo makati nyinga (mari bertimbang rasa) yang diwariskan dari nenek moyang yang mengandung nilai-nilai kehidupan berupa nasehat-nasehat, diharapkan mampu membentuk siswa untuk berperilaku yang baik, bermoral dan berakhlak mulia, berfikir secara rasional sehingga tidak terjadi lagi siswa yang ingin putus sekolah. Siswa yang memiliki gejala ingin putus sekolah merupakan siswa dikategorikan mempunyai dua faktor yang melekat pada dirinya yaitu : (1) fakor internal, (2) faktor eksternal. Dari kedua faktor tersebut membuat siswa belum memahami sejauh mana pentingnya pendidikan yang diharapkan mampu mengubah perilaku, sikap dan tindakan ke arah yang positif. Penelitian ini adalah penelitian deskiptif kualitatif, pendekatan yang di lakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan Konseling Individual. Temapat penelitian di SMP Negeri 1 Halmahera Barat dikarenakan SMP Negeri 1 Halmahera Barat tersebut merupakan salah satu sekolah yang sudah hidup dalam tradisi budaya yang menerapkan nilai-nilai kultural sebagai landasan hidup ketika berperilaku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan sekolah. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 10 orang. Teknik yang digunakan dalam pemilihan subyek adalah purposive sampling. Data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian analisis data menggunakan tiga proses, yaitu reduksi, penyajian data, dan ferivikasi. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa pelaksanaan layanan konseling individual melalui nilai-nilai kultural dalam mengatasi siswa yang ingin putus sekolah melalui tiga tahapan, di antaranya adalah: (1) tahap awal melalui ino fo makati nyinga (mari bertimbang rasa), (2) tahap pertengahan melalui doka gosora se bualawa, om doro ya momote (seperti pala dengan cengkeh jatuh bersama, matang pun bersama). (3) tahap akhir melalui fo magugoru fo madudara (menjalin kasih dan sayang). Kemudian setelah di berikan layanan konseling melalui nilai-nilai kultural, siswa tersebut dapat merasakan perubahan pada dirinya seperti: (1) mengubah perilaku, (2) sebagai motivasi, (3) bertanggung jawab, (4) sebagai kesatuan. Kata kunci: Nilai-Nilai Kultural, Putus Sekolah %K Nilai-Nilai Kultural, Putus Sekolah %D 2019 %I UIN Sunan Kalijaga %L digilib37633