@mastersthesis{digilib37636, month = {August}, title = {PROSES KOMUNIKASI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (Studi Kasus Bina Mandiri Insani Bogor, Jawa Barat)}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 16202010013 Nadia Faidatun Nasiha}, year = {2019}, note = {Dr. H.M Kholili, M.Si,}, keywords = {Anak Berkebutuhan Khusus, Terapis, Proses Komunikasi, Bina Mandiri Insani}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37636/}, abstract = {Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah mereka yang memiliki keterhambatan dalam perkembangan sensori integrasi yang membutuhkan penanganan khusus. Pada umumnya ABK juga memiliki hambatan dalam berkomunikasi jika dibandingan dengan anak lain pada umumnya, seperti kesulitan mengutarakan pendapat, dan kesulitan berinteraksi dengan lingkungan sosial. Hal tersebut menyebabkan ABK kurang bisa diterima di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Munculnya stigma negatif yang menyudutkan ABK dan kurangnya sosialisasi dari pihak yang berwenang, menjadi hambatan dalam pelaksanaan penanganan ABK. Demi memenuhi hak ABK dalam mendapatkan pendidikan dan sistem pengajaran yang berkualitas seperti anak seusianya, perlu adanya metode yang sesuai demi mengejar ketertinggalan ABK dalam menerima pelajaran. Bina Mandiri Insani merupakan salah satu lembaga yang bergerak di bidang konsultan pendidikan dan terapi anak berkebutuhan khusus (ABK). Terapis Bina Mandiri Insani menerapkan beberapa teknik pengajaran pada ABK yang dikemas dalam bentuk permainan. Teknik bermain merupakan salah satu cara bagi terapis dalam membangun komunikasi yang baik dengan ABK. Selain itu, melalui teknik bermain, ABK juga dilatih untuk aktif dalam berkomunikasi verbal dan nonverbal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus. Studi kasus penting dilakukan untuk melihat bagaimana upaya yang dilakukan terapis Bina Mandiri Insani dalam membangun komunikasi yang efektif dengan ABK. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menyebutkan, sebelum menjalin interaksi dengan ABK, terapis terlebih dahulu membangun hubungan interpersonal yang baik agar ABK dapat terbuka dan merasa nyaman selama kegiatan terapi berlangsung. Selama proses terapi teknik bermain menjadi salah satu media yang berhasil dalam proses penyampaian pesan dakwah, yang bertujuan mengubah akhlak ABK menjadi lebih baik. Sehingga ABK dapat mengenal sikap disiplin, mandiri dan pekerja keras. Kata Kunci : Anak Berkebutuhan Khusus, Terapis, Proses Komunikasi, Bina Mandiri Insani} }