%0 Thesis %9 Skripsi %A Endriyadi, NIM.12720029 %B Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora %D 2019 %F digilib:37786 %I UIN Sunan Kalijaga %K Kata Kunci : Stereotip , Kos diskriminatif, Interaksi sosial, Mahasiswa Papua, Masyarakat Baciro. %P 88 %T STEREOTIP MASYARAKAT KELUARAHAN BACIRO GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA ATAS MAHASISWA PAPUA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37786/ %X Yogyakarta adalah kota pendidikan. Banyaknya kampus yang ada di Yogyakarta menjadi tanda penguat atas profesi kota pendidikan tersebut, baik kampus negeri maupun kampus swasta. Sejalan dengan ini, setiap tahunnya banyak pendatang dari kota-kota lain bahkan mancanegara dengan tujuan melanjutkan pendidikan di Yogyakarta. Kondisi semacam ini, menuntut adanya kebutuhan primer yang harus terpenuhi oleh pendatang yang tinggal di Yogyakarta. Misalnya: tempat tinggal (kos-kosan atau rumah kontrakan), warung makan, dan penunjang kebutuhan lain Penelitian ini menjelaskan stereotip masyarakat Keluarahan Baciro atas Mahasiswa Papua. Bagaimana proses lahirnya stereotip, hingga kemudian sampai pada tindakan-tindakan diskriminatif. Tindakan diskrimintaif yang penulis maksud berupa penolakan kos terhadap mahasiswa Papua. Selain itu penulis juga menjelaskan penyebab terjadinya stereotip masyarakat Baciro dengan mahasiswa Papua. Oleh sebab itu penulis menjelaskan hubungan interaksi sosial yang terjadi antara keduanya. Dari latar belakang tersebut penulis memberi judul skripsi ini dengan judul Stereotip Masyarakat Kelurahan Baciro Yogyakarta atas Mahasiswa Papua. Dalam penulisannya, skripsi menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan teorinya menggunakan teori interaksionisme simbolik. Teori ini dimaksudkan untuk menganalisis mengenai prilaku mahasiswa Papua dan hubungannya dengan masyarakat Baciro. Adapaun sumber data di peroleh berupa hasil wawancara, observasi dan dokumen. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana proses lahirnya streotip dan apa penyebab lahirnya stereotip serta bagaimana solusinya. Penelitian ini menunjukan bahwa antara masyarakat Kelurahan Baciro di kota Yogyakrta terdapat jarak dengan mahasiswa Papua dan sulit untuk berbaur dan berinteraksi dengan baik. Dalam kenyataannya hampir tidak pernah terjadi interaksi sosial secara intens diantar dua belah pihak. Proses interaksi dihambat oleh minimnya komunikasi, perbedaan budaya dan agama. Serta sikap mahasiswa Papua yang dianggap tidak sopan oleh masyarakat Baciro. Oleh sebab itu penelitian ini diakhir bab menawarkan perlunya adanya toleransi yang meliputi tiga hal. Toleransi bahasa, sosial budaya, dan agama. Ketiganya diharapkan akan menjadi peredam kasus stereotip yang terjadi ditengah- tengah kemajemukan yang ada di masyarakat Keluarahan Baciro Daerah Istimewa Yogyakarta. Kata Kunci : Stereotip , Kos diskriminatif, Interaksi sosial, Mahasiswa Papua, Masyarakat Baciro. %Z Norma Permata. S.Ag.,M.A., Ph.D