relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37847/
title: KARAPAN SAPI ANTARA BUDAYA DAN PRESTISE MASYARAKAT BANGKALAN MADURA
creator: MUJIBUL HOIRI, NIM. 0054 0107
subject: Sosiologi Agama
description: Masyarakat Madura Adalah salah satu etnik di Indonesia yang mempunyai  karakteristik dan ciri yang khas, hal ini dapat dilihat dari bahasa yang digunakan  serta beberapa jenis adat istiadat yang spesifik. Kebanyakan masyarakat Madura  merupakan masyarakat agraris, kurang lebih sembilan puluh persen penduduknya  hidup terpencar-pencar di daerah pedalaman, di desa-desa, dukuh-dukuh, dan  kelompok-kelompok perumahan petani. Pulau ini memiliki empat kota, dari barat  ketimur berturut-turut Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, kota-kota  tersebut adalah sekaligus ibu kota kabupaten yang membagi daerah itu dengan  menggunakan nama yang sama. Salah satu acara tradisional yang cukup spesifik,  menarik dan sangat dominan di pulau Madura adalah Iomba lari cepat sepasang  sapi jantan yang disebut kerapan sapi.  Di Madura, sapi merupakan simbol penting dalam kehidupan dan  berhubungan antara manusia dan sapi sangat erat. Sapi bagi orang Madura  memiliki banyak fungsi dan menguntungkan sehingga dapat menunjang dalam  kehidupannya. Karapan adalah fungsi lain dari sapi yang sudah menjadi darah  daging dikalangan orang Madura, karapan sapi ini makin lama makin populer dan  menunjukkan kekhususan budaya Madura. Acara karapan sapi ini diperkirakan  berlangsung sejak abad ketujuh betas dan kelestariannya tetap bertahan hingga  sekarang, saat ini kerapan boleh dikata telah menjadi simbol bagi masyarakat  Madura. Keberadaannya tetap lestari dan sulit diprediksi bahwa kerapan sapi akan  teracam punah, hal ini penulis melihat bahwa Karapan sapi temyata bukan hanya  sekedar perlombaan sapi belaka, di pandang dari sudut pandang antropologi,  karapan sapi tidak hanya sekedar tontonan yang sangat menarik tetapi lebih dari  itu temyata karapan sapi merupakan suatu proses empati kebudayaan masyarakat  Madura. Karapan sapi merupakan suatu yang mempunyai kaitan erat dengan  aspek sosial budaya masyarakat Madura. Maka dengan mendeskripsikan karapan  sapi dapat dikaitkan dengan persoalan struktur sosial masyarakat Madura.  Karapan sapi sebagai budaya asli orang Madura yang mencenninkan beberapa hal  tentang kultur dan struktur sosial di pulau Madura, kalau pada awlanya karapan  sapi membudayakan pertanian, pada akhimya hiburan ini mengalami perubahan  dan secara tidak langsung menjadi persaingan ketat antara pemilik sapi yang  bermotivasi untuk meningkatkan status sosial dan gengsi mereka. Namun ada  beberapa pemilik sapi karapan yang bermotivasi hanya sebagai menyalurkan hobi  dan minat untuk mengejar pretasi tanpa mengejar nilai prestise atau menunjukkan  identitas dirinya dalam komunitas sosial tempat dia tinggal.  Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan  menggunakan tehnik pengumpulan data observasi partisipatif. Masyarakat yang  mempunyai sapi Karapan tidak hanya sebagai subjek penelitian, tapi juga  mengajak mereka secara tidak langsung terlibat aktif dalam penelitian.  Pengumpulan data dilakukan dengan indepth interview dengan jalan tanya-jawab  dilakukan secara tidak terstruktur, hal ini untuk mengungkap data-data yang tidak terduga dalam penelitian dan terakhir studi kepustakaan. Sedangkan teknis analisis data menggunakan deskriptif kualitatif yaitu menguraikan data yang didapat dari lapangan melalui para informan dan observasi yang kemudian dideskripsikan dalam bentuk tulisan dan diuraikan secara menyeluruh untuk  mendapatkan suatu konklusi yang akurat.  Dari ha il penelitian yang penulis dapat dilapangan, karapan sapi yang  t ljadi di Madura dewasa ini telah mcngalami pergeseran antara mempertahankan  realitas budaya Madur-d., dengan ajang mempertahankan nilai presti e untuk  mencari erta meningkalkan status sosial ataupun unluk menunjukkan identitas  dirinya dalam komunitas sosial tempat dia tinggal. Hal ini secara sepintas tampak  disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama fakt r kondisi zaman yang semakio  maju, sehingga membawa pengaruh pengaruh adat istiadat mengalami perubahan  akibat orang telal1 berpikir dengan logika secara rasional. Keduu, masyarakat  mulai berpikir ecara ekonomi , yakni memandang segala sesuatu dengan erba  materi. edangkan untuk bentuk dari perubahan karapan sapi yang memang betulbetul memperlahankan sebagai budaya asli Madura dapat dilihaL dari segi maksud,  tujuan dan pelaksanaan kerapan sapi it11 sendiri.  Dari penemuan di lapangan penulis mendapatkan bagaimana karapan sapi  menjadi identitas budaya masyarakat Madura yang disebabkan oleh be erapa   faktor, dianataranaya iklim dan geogmfi.S madura, jika sek1or perlanian merupakan lahan utama dalam menghidupi masayarakat Madura yang secara tidak langsung penggarapan sawah dan Legalannya membutllhkan sapi sebagai penarik bajak:nya. Faktor lain adalah karapan sapi merupakan kreasi neoek rnoyang orang Madura dan hingga saat ini pun masih eksis dan bertahan.   Bentuk bubungan antdfa Kampan sapi terhadap nilai dan prestise masyarnkat Madura. ini dapal dilihat dari bentuk kemampuan sapi karapanya dalam memenagkan setiap perlombaan~ baik yang bersifat fonnal yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun nonformal  Kata Kunci: Karapan Sapi, Prestise, Madura
date: 2007-07-07
type: Thesis
type: NonPeerReviewed
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37847/1/00540107__BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37847/2/00540107__BAB-II_SAMPAI_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
identifier:   MUJIBUL HOIRI, NIM. 0054 0107  (2007) KARAPAN SAPI ANTARA BUDAYA DAN PRESTISE MASYARAKAT BANGKALAN MADURA.  Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.