TY - CHAP CY - Yogyakarta ID - digilib37874 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37874/ A1 - RO?FAH, dkk A1 - Suseno, Miftahun Ni'mah N2 - Tumbangnya pemerintahan otoritarian Orde Baru pada Mei 1998 telah membuka lebar pintu kebebasan dan partisipasi politik serta transformasi sosial yang barangkali tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Demokratisasi yang menjadi tuntutan utama gerakan reformasi telah membuka ruang-ruang publik dan menyediakan panggung terbuka bagi aktor-aktor politik, sosial dan keagamaan untuk turut membincangkan kembali formulasi kemaslahatan bangsa yang sedang menghadapi krisis ekonomi dan politik hebat dalam sejarahnya. Salah satu aktor penting dalam kontestasi ini adalah ulama dan tokoh agama. Mereka turut aktif mengonseptualisasikan kemaslahatan bangsa Indonesia dalam kerangka berpikir agama dalam spektrum yang beragam. Wacana keislaman dan keulamaan yang sebelumnya menghiasi wilayah periferal dalam isu-isu kebangsaan dan kenegaraan mulai bergerak ke tengah dan menjadi idiom penting dalam perdebatan sosial politik, terutama ketika politik identitas mulai banyak menghiasi kontestasi dan perebutan otoritas politik dan keagamaan, baik pada level nasional maupun regional. M1 - - TI - Pengantar AV - public EP - 236 Y1 - 2019/06/01/ PB - PusPIDeP KW - pendidikan Islam T3 - Bunga Rampai SN - 9786239025205 SP - 207 T2 - ULAMA DAN NEGARA-BANGSA:Membaca Masa Depan Islam Politik di Indonesia ER -