%A DIEN MUHAMMAD ISMAL BRANSIKA - NIM. 05410194 %O Pembimbing: DR.H.Sumedi, M.Ag %T OPTIMALISASI FUNGSI MASJID SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN REMAJA DI MASJID MUSTAQIEM, DANUKUSUMAN, BACIRO, GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA %X Latar belakang penelitian ini adalah bahwa masjid dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW pada sahabatnya, karena fungsi dari masjid bukan hanya sebagai tempat untuk shalat saja namun ada fungsi yang lain yaitu sebagai tempat untuk pendidikan. Dengan fungsi ini beban yang di tanggung oleh masjid sangat besar, apalagi kalau di kaitkan dengan remaja. Remaja adalah tulang punggung dalam masyarakat, baik itu Negara ataupun agama, apabila remaja kuat agama akan kuat dan negara akan kuat juga dan apabila remaja lemah maka dengan sendirinya agama atapun Negara akan lemah juga. Maka dalam hal ini penulis ingin meneliti kendala apa yang dihadapi sehingga belum di fungsikan secara optimal sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, karena penulis menemukan beberapa banyak remaja yang berdomisili di sekitar masjid namun belum banyak yang datang kemasjid. Penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar masjid Mustaqiem Danukusuman, Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta. Dan adapun metode pengumpulan data adalah Obervasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan metode analisis data mengunakan metode analitik yang artinya adalah suatu usaha untuk mengumpulkan data dan menyusun agar menjadi suatu data dan kemudian di analisis, sehingga data yang telah terkumpul dan di analisis kemudian baru di simpulkan. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengunaan masjid Mustaqiem sebagai sarana pendidikan remaja belum optimal, yang ada masjid hanya sebagai tempat shalat dan pengajian orang tua. Permasalahan yang di hadapi oleh ta'mir masjid Mustaqiem untuk dapat menghadirkan remaja kemasjid sangat sulit, maka setelah penulis meneliti dan mengumpulkan data lapangan maka penuis mengindifikasikan beberapa hal yang menjadikan hal itu terjadi (1) tidak adanya komunikasi yang baik antara ta'mir dan remaja, sehingga remaja mempunyai pandangan bahwa mereka tidak di butuhkan dalam masjid, serta ada rasa ketidak sukaan remaja terhadap ta'mir masjid. (2) adanya kesibukan remaja sendiri, sibuk kerja, sekolah dan kuliah, sehingga tiada waktu untuk ke masjid. (3) adanya kesibukan dari ta'mir sendiri sehingga tidak bisa untuk mengelolah masjid secara optimal. (4) tidak adanya motivasi bagi remaja untuk datang ke masjid. %K fungsi masjid, sarana pendidikan remaja %D 2010 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %L digilib3791