%0 Thesis %9 Skripsi %A MUHAMMAD NABIH ALI, 15360012 %B Fakultas Syariah dan Hukum %D 2019 %F digilib:37922 %I UIN Sunan Kalijaga %K Keyword : Alquran, haid, Hanafi, Maliki %P 151 %T HUKUM MEMBACA ALQURAN BAGI WANITA HAID (Studi Komparasi Mazhab Hanafi dan Mazhab Maliki) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37922/ %X Alquran merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Alquran menjadi pedoman bagi kehidupan sehari-hari umat Islam. Alquran juga merupakan salah satu kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada rasul-Nya. Membaca Alquran merupakan salah satu kesunahan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad, bahkan terdapat keutamaan ketika membacanya. Oleh karenanya Alquran sudah seharusnya dibaca, dipelajari, dan dipahami oleh orang Islam, baik pria maupun wanita. Saat membaca kitab suci tersebut sudah seharusnya seseorang membacanya dalam keadaan suci baik suci dari hadas kecil dan hadas besar untuk menghormati kemuliaan Alquran. Ulama berbeda pendapat dalam hukum membaca Alquran bagi wanita haid, terdapat pendapat yang mengharamkan dan membolehkannya, terutama dalam mazhab Hanafi dan mazhab Maliki yang pendapatnya saling bersimpangan. Penelitian ini mengkaji dua mazhab yaitu mazhab Hanafi dan mazhab Maliki tentang hukum membaca Alquran bagi wanita haid. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif atau lebih tepatnya yakni penelitian kepustakaan (library research), yakni pengumpulan data yang berkaitan dengan tema dari buku-buku literatur. Adapun sifat dari penelitian ini adalah deskriptif analisis komparatif yang menggunakan pendekatan normatif. Sumber data yang diperoleh dari kitab-kitab mazhab Hanafi dan mazhab Maliki, serta sumber-sumber yang berkaitan. Penyusun menggunakan teori istihsan dengan nas dan istihsan dengan darurat dalam mazhab Hanafi dan istihsan dengan maslahat dan istihsan dengan menolak kesukaran dan kesulitan dalam mazhab Maliki. Hasil penulisan skripsi ini, menghasilkan bahwa mazhab Hanafi melarang wanita haid membaca Alquran secara keseluruhan. Disamping itu, mazhab Hanafi membolehkan wanita haid membaca Alquran dengan iii ketentuan hanya membaca kosa katanya saja dan membaca dengan diniatkan selain membaca, seperti berdoa, berzikir, dan memuji Allah. Adapun dalam mazhab Maliki membolehkan secara mutlak wanita haid membaca Alquran baik sebelum haid telah junub atau tidak dan khawatir lupa akan hafalannya atau tidak. Dalam persamaannya, kedua mazhab tersebut menggunakan dalil yang sama, tetapi berbeda penafsiran terhadap dalil tersebut. Keyword : Alquran, haid, Hanafi, Maliki %Z Vita Fitria, S.Ag., M.Ag.