@phdthesis{digilib37937, month = {August}, title = {DIMENSI KEBERAGAMAAN METALHEAD PADA KOMUNITAS GRABAG UNDERGROUND SOCIETY}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 12520029 Muhammad Kholilurrohman Asrori}, year = {2019}, note = {Dian Nur Anna S.Ag., MA,}, keywords = {Keberagaman, Metalhead}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37937/}, abstract = {Agama adalah bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang bersifat adikodrati yang menyertai manusia dalam setiap lingkup kehidupan yang luas. Agama adalah sesuatu yang diyakini, dihayati, dipikirkan dan dirasakan untuk kemudian diamalkan dan diwujukan melalui tindakan nyata. Heavy metal merupakan salah satu aliran musik yang banyak diminati oleh anak-anak muda. Para penggemar heavy metal seringkali disebut metalhead. Metalhead adalah sebutan untuk penggemar heavy metal yang cenderung fanatik. Yang membuat heavy metal ini menarik dikaji adalah mengenai adanya persinggungan-persinggungan denga unsur-unsur keagamaan dengan sejarahnya yang penuh kontroversi terkait pertentangannya dengan agama. Kefanatikan para metalhead terhadap heavy metal yang dianggap problematis inilah alasan kenapa penelitian ini dilakukan. Metalhead yang tergabung dalam Grabag Underground Society juga tidak terlepas dari kefanatikan merek terhadap heavy metal, namun cara metalhead melihat heavy metal selalu memiliki perbedaan sudut pandang yang unik untuk dikaji. Berdasarkan realita tersebut penulis merumuskan dua persoalan yaitu, bagaimana persinggungan antara heavy metal dan agama serta bagaimana metalhead di Grabag Underground Society memahaminya. Kedua, berdasarkan kenyataan itu bagaimana tingkat keberagamaan para metalhead tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk melihat keberagamaan yang ada pada metalhead tersebut, juga untuk mengetahui viii bagaimana hubungan antara kegemaran mereka terhadap heavy metal dengan tingkat keberagamaan yang mereka miliki. Untuk menjawab permasalahan tersebut pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi terus terang atau tersamar, wawancara, serta dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analitis, kemudia keabsahan datanya menggunakan triangulasi. Setelah data terkumpul penulis menganalisis keberaamaan para metalhead ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Charles Glock dan Rodney Stark yang membagi keberagamaan dalam lima dimensi. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa keberagamaan pada metalhead di komunitas Grabag Underground Society ini memiliki kondisi yang berbeda-beda. Sebagian besar mereka berada pada dimensi ideologis, yang berarti memiliki keyakinan terhadap Tuhan, namun ada pula yang tidak meyakininya. Pada dimensi ritualistik sebagian besar mereka melakukannya meskipun dengan konsistensi yang berbeda-beda, begitu pula pada dimensi intelektualnya mereka semua memiliki pengetahuan agama meskipun dengan kapasitas yang berbeda. Mengenai dimensi ekperiensial, mereka masih belum merasakan secara pasti pengalaman keagamaan mereka. Dalam dimensi konsekuensial, mereka yang mengakui adanya Tuhan dan beragama, pada beberapa kesempatan masih tidak mengamalkan ajaran agamanya dan sering meninggalkan kewajibannya. Serta tidak ada hubungan yang signifikan antara fanatisme mereka terhadap heavy metal dengan tingkat keberagamaan yang mereka miliki, karena mereka melihat heavy metal pada aspek estetikanya.} }