@phdthesis{digilib37943, month = {September}, title = {KONSTRUKSI SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIRELIGIUS (Studi Hubungan Antara Muslim, Kristiani, dan Hindu di Desa Balun Turi Lamongan)}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {14520023 Ach. Attaubatul Ghulam}, year = {2019}, note = {H. Ahmad Muttaqin,S.Ag., M.Ag., M.A.,Ph.D}, keywords = {Kata kunci: Konstruksi dan Masyarakat Multireligius}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37943/}, abstract = {Di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan masyarakat mengisi kehidupan dengan nuansa kerukunan dan keyakinan agama yang berbeda. Islam, Kristen, dan Hindu, sehingga nama desa tersebut pun dinobatkan sebagai Desa Pancasila karena keberagaman masyarakatnya. Skripsi yang berjudul ?Konstruksi Sosial dalam Masyarakat Multireligius? ini mencoba memberikan sebuah gambaran bagaimana masyarakat Balun memahami kerukunan dan bagaimana kerukunan tersebut bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Skripsi yang ditulis dengan objek di Desa Balun ini menjawab 2 rumusan masalah yakni bagaimana hubungan antara Muslim, Kristiani dan Hindu di desa Balun dan bagaimana konstruksi sosial di desa Balun Turi Lamongan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Konstruksi Sosial Peter L Berger. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini didapat dari ungkapan narasumber ketika wawancara, observasi dan dokumentasi, kemudian terbagi dalam sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data memakai wawancara, observasi dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Menurut masyarakat Balun, bahwa kerukunan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari merupakan kerukunan yang asli tanpa di buat-buat, sehingga dalam hubungan antar umat beragama di Desa Balun tercipta beberapa pola interaksi yakni di bidang perekonomian, bidang sosial masyarakat, bidang agama dan budaya dan bidang politik. Konstruksi sosial yang terjadi di desa Balun tidak lepas dari toleransi antar umat beragama yang diwujudkan dalam etos kerja, gotong royong, pemuka agama, pemerintahan desa, bahkan pemahaman keagamaan, begitu juga kearifan lokal juga mampu mengkonstruk kehidupan bermasyarakat dalam nuansa keharmonisan. Kata kunci: Konstruksi dan Masyarakat Multireligius} }