@phdthesis{digilib38000, month = {September}, title = {SHODAQOH SAMPAH : ABSORPSI NILAI AGAMA DALAM RUANG PUBLIK DI MASYARAKAT DUSUN TENGGIL-KLATEN}, school = {UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 15540012 Abd Hakiki}, year = {2019}, note = {Dr. Munawar Ahmad S.S M. Si,}, keywords = {Shodaqoh sampah, Ruang Publik, Absorpsi, Rasionalisasi}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38000/}, abstract = {Shodaqoh sampah merupakan istilah lain yang oleh khalayak umum dikenal dengan bank sampah. Penggunaan istilah shodaqoh sampah tersebut merupakan istilah dari agama Islam, tentunya dalam konteks diskursus masuk dalam ranah privat, yang kemudian dibawa ke ranah publik yang menimbulkan diskursus intersubyektif yang disertai misi rasionalisasi yang kuat, sehingga partisipan bisa memahami dan menerimanya sebagai hasil konsensus. Dengan demikian penelitian ini untuk mengetahui bagaimana rasionalisasinya penggunaan kata ?bank sampah? diganti dengan bahasa ?shodaqoh sampah? sehingga menghasilkan konsensus di ruang publik ?arisan?. Tentunya untuk mengetahui bagaimana proses nilai agama terabsorpsi di dalamnya, dan mengetahui konsekuensi atas penggunaan bahasa shodaqoh sampah. Teori yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini menggunakan teori ruang publik dan teori komunikasinya Jurgen Habermas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Adapun suplay data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti melakukan observasi langsung ke lokasi penelitia selain ketika wanwancara, juga ketika KKN selama dua bulan untuk melihat dan mengamati kondisi-kondisi tertentu dan mengikuti sebagian kegiatan sosial yang ada lokasi penelitian. Kemudian melakukan wawancara dengan ketua RT 04 Dusun Tenggil selaku petinggi, Agamawan Islam dan Katolik, pengusul regulasi shodaqoh sampah, dan masyarakat sekitar. Dan dokumentasi diambil langsung oleh peneliti berupa gambar sebagai penunjang data penelitian. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa rasionalisasi shodaqoh sampah mengacu atas dasar memberi yang tidak mengharapkan feed back atau imbalan atas pemberian tersebut yang sesuai dengan definisi secara esensial dari amaliah shodaqoh ?sedekah?. Meskipun yang diberikan berupa sampah secara stereotip adalah sesuatu yang kotor yang tidak layak dishodaqohkan. Akan tetapi sampah tersebut dimanfaatkan dan dikelola dengan baik sehingga menghasilkan nilai daya tukar, yakni berupa uang. Nilai inilah yang substasial dipandang amaliah shodaqoh sebagai rasionalisasinya. Sehingga partisipan memahami dan menerimanya sebagai hasil konsensus. Adapun nilai agama yang terabsorpsi adalah bahasa shdoaqoh yang diambil dari agama Islam, dan niat yang mengacu pada Hadist dengan dasar ?innamal a?malu binniyat? Artinya hadist tentang niat tersebut merupakan tolok ukur amal dari suatu perbuatan. Oleh karena itu, kegiatan shodaqoh sampah ini diniatkan sebagai proses untuk bernilai ibadah, dan mengharap mendapatkan pahala dari kegiatan tersebut. Dan dampak positifnya adalah shodaqoh sampah sebagai ruang publik, shodaqoh sampah dibangun atas dasar rasionalitas, dan shodaqoh sampah sebagai kritik} }