@phdthesis{digilib38430, month = {December}, title = {KONSEP PEMBERDAYAAN KAUM DUAFA DALAM TAFSIR AL-QUR?AN TEMATIK KARYA TIM KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 15530065 PRIAMBODO}, year = {2019}, note = {Dr. Afdawaiza, S.Ag., M.Ag.,}, keywords = {pemberdayaan, duafa, tafsir al-Qur?an tematik}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38430/}, abstract = {ABSTRAK Pada abad pembangunan ini, pemberdayaan dianggap sebagai salah satu alternatif terbaik untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan kaum duafa. Karena dalam permberdayaan, kaum duafa diberi sebuah kekuatan dan keberanian untuk melangkah secara mandiri sehingga dapat memperbaiki kehidupan mereka sendiri. Dalam hal ini al-Qur?an juga memberikan sebuah solusi dalam melakukan pemberdayaan kaum duafa. Peberdayaan yang diberikan al-Qur?an merupakan bentuk keberpihakan dan kepedulian Islam terhadap nasib kaum duafa. Dalam Tafsir Al-Qur?an Tematik Kementerian Agama Republik Indonesia menyebutkan bahwasanya salah satu bentuk pemberdayaan dalam Islam adalah dengan infak dan sedekah. Dana dari infak dan sedekah digunakan sebagai langkah awal untuk memberi dorongan semangat kaum duafa. Tafsir Al-Qur?an Tematik yang ditulis oleh Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai salah satu penjelasan al-Qur?an dalam pemberdayaan kaum duafa juga sebagai bentuk jawaban atas persoalan yang tengah berkembang di tengah masyarakat Indonesia. Dari latar belakang di atas menarik untuk diteliti, terutama bagaimana konsep pemberdayaan kaum duafa berdasarkan Tafsir Al-Qur?an Tematik yang ditulis oleh Kementerian Agama Republik Indonesia? Terutama mengenai ayat-ayat konsep pemberdayaan kaum duafa dan relevansinya terhadap pembangunan di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) bersifat kualitatif dengan metode deskriptif-analisis. Sumber primer yang digunakan yaitu kitab Tafsir Al-Qur?an Tematik: Al-Qur?an dan Pemberdayaan Kaum Duafa karya Tim Kementerian Agama Republik Indonesia. Sedangkan sumber skunder menggunakan artikel, jurnal, buku, kamus, dan segala yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini bahwasanya duafa memiliki arti lemah, baik itu lemah keyakinan, lemah fisik dan mental, lemah jiwa dan kemauan, lemah ekonomi,serta lemah kedudukan status sosial. Dalam konteks Indonesia duafa selalu diidentikkan dengan lemah ekonomi atau kemiskinan. Penyebab dari lemahnya ekonomi seseorang setidaknya disebabkan dua faktor pertama,faktor internal yaitu individu tersebut tidak produktif atau tidak memiliki etos kerja, kedua,faktor eksternal yaitu sebuah sistem dalam kehidupan masyarakat tidak baik sehingga tidak adanya kepedulian terhadap sesama. Oleh karena itu untuk mengentaskan kaum dufa diperlukannya sebuah pemberdayaan, ada tiga konsep pemberdayaan yang ditawarkan oleh Tafsir Al-Qur?an Tematik yaitu pemberdayaan melalui pengembangan sikap individu, pemberdayaan melalui struktur, pemberdayaan dengan mengoptimalkan peran dan fungsi zakat.} }