@phdthesis{digilib38433, month = {December}, title = {DIMENSI SUFISTIK DALAM TAFSI{\ensuremath{<}}R AL-AZHAR KARYA BUYA HAMKA}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 15530083 Abidiyah Kamila}, year = {2019}, note = {Drs. Muhammad Mansur, M.Ag.}, keywords = {Buya Hamka, Tafsir al-Azhar, tasawuf.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38433/}, abstract = {Buya Hamka adalah sesosok ulama? fenomenal yang namanya sudah familiar di telinga kebanyakan masyarakat Indonesi karena berbagai prestasi yang diraihnya. Beliau termasuk tokoh dan cendekiawan muslim yang produktif dalam menulis buku. Beberapa buku karyanya ialah buku-buku bernuansa tasawuf, seperti Tasawuf Modern (1939), Falsafah Hidup (1939), Lembaga Hidup (1940), Lembaga Budi (1940), Perkembangan Tasawuf dari Abad ke Abad (1950), hingga pada tahun 1962 menulis kitab tafsir berjudul Tafsir al-Azhar. Dari perjalanan waktu ini, dapat sedikit diasumsikan bahwa bisa saja Tafsir al-Azhar itu mengandung nilai-nilai sufistik dalam penafsirannya, jika menengok fakta bahwa Buya Hamka telah menulis beberapa buku bertema tasawuf sebelumnya. Oleh karenanya, penulis tertarik untuk meneliti kitab tafsir yang ditulis Buya Hamka selama berada di tahanan dan rumah sakit ini. Secara garis besar, penelitian ini berupaya untuk mengkaji Tafsir al-Azhar dengan menelaah prinsip atau dasar pemikiran tentang tafsir sufi, metode penafsiran yang khas dan hanya dimiliki oleh sebuah tafsir bernuansa sufistik, menelisik pesan-pesan sufistik di balik ayat yang ditafsirkan, dan melihat apa karakter khas yang dimiliki Tafsir al-Azhar yang tidak ada pada kitab-kitab tafsir sufi lainnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif-analisis dengan jenis penelitian kepustakaan (library research). Penulis akan meneliti berbagai rujukan kepustakaan, baik dari buku, jurnal, artikel, skripsi, tesis maupun data-data tertulis lainnya, kemudian data-data tersebut dianalisis dengan kritis dan sistematis menggunakan pendekatan sufistik sehingga menghasilkan kesimpulan yang jelas dan akurat. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis merangkum beberapa kesimpulan. Pertama, ayat-ayat yang digunakan sebagai tolak ukur penilaian adanya nilai-nilai sufistik dari Tafsir al-Azhar adalah dengan menggunakan term-term bertema tasawuf, seperti sabar, ikhlas, khauf, zuhud, raja?, dsb., serta pada ayat-ayat yang bertemakan tasawuf meski tidak mengandung term- term tersebut. Kedua, Melalui penafsirannya, khusunya yang berkaitan dengan ayat-ayat bernuansa tasawuf, Buya Hamka menghimbau agar manusia senantiasa memperbaiki akhlaknya dan menghambakan diri kepada Allah SWT. Ketiga, Tafsir al-Azhar merupakan kitab tafsir bernuansa sufi yang tidak sama seperti kitab-kitab tafsir sufi klasik. Ia memiliki karakter yang khas yang disebut dengan ?sufi yang modern? dengan beberapa konsep dasar yang melekat padanya.} }