%0 Book Section %A Kusnawan, Aep %B Seminar Nasional, Pelantikan dan Rapat Kerja Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam %C Yogyakarta %D 2017 %F digilib:38573 %I UIN SUNAN KALIJAGA %K BPKI, masalah sosial, %P 57-87 %T PERAN PABKI DALAM MENJAWAB BERBAGAI PERSOALAN KEHIDUPAN %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38573/ %X Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling baik stukturnya, paling mulia, melebihi dan mengatasi makhluk lain (Q.S. At-Tin: 4; Q.S.Al-Isra: 70). Namun demikian sebagian manusia muncul sebagai makhluk yang bersegi negatif, bodoh, dzalim, kikir (Q. S. Al-Ahzab: 772, Al-Isra: 70) atau bahkan menjadi serendah-rendahnya makhluk (Q. S. At-Tin: 5). Manusia juga merupakan makhluk yang paling potensial, unggul dan termulia, namun dalam aktualisasinya belum tentu demikian. Ada semacam kewajiban yang mendasar dalam diri manusia, yaitu mengaktualkan keunggulan kualitas tersebut, baik segi fisik, mental, intelektual, maupun spritualnya. Aktualisasi potensi diri sebagai makhluk yang paling super tersebut merupakan fungsi kodrati ihsanisasi. Aktualisasi potensi diri (ihsanisasi) tersebut, seperti kebudayaan (termasuk berfilsafat, berilmu, berseni dan berteknologi) sewajarnya dikembangkan dan diperuntukan untuk pemenuhan fungsi-fungsi di atas. Bagaimana melalui filsafat, ilmu, seni dan teknologi, manusia benar-benar mampu mengaktualisasikan diri sebagai makhluk yang super, yang mampu mengemban misi kehidupannya dengan baik.