@phdthesis{digilib38590, month = {December}, title = {TINJAUAN MAQASID SYARI'AH TERHADAP HAK DANKEWAJIBAN SUAMI ISTRI DALAM PASAL 30-34 UNDANG-UNDANG NO.1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {15350008 FAJRI ARDIANSYAH}, year = {2019}, note = {Drs. SUPRIATNA, M. Si.}, keywords = {pernikahan, hukum keluarga islam}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38590/}, abstract = {ABSTRAK Pernikahan adalah suatu kegiatan yang sakral dalam agama manapun, salah satunya adalah agama Islam. Maka dari itu, pernikahan harus diawasi oleh negara dan dibuat peraturannya agar masyarakat tidak seenaknya melakukan pernikahan. Hasil dari peraturan itu disebut sebagai Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang di dalamnya mengatur segala hal mengenai pernikahan. Penyusun ingin menganalisis UU Perkawinan tersebut, khususnya pada bab hak dan kewajiban suami istri bila dilihat dari konsep maq{\=a}{\d s}id syari?ah. Hal ini dikarenakan bangsa Indonesia adalah masyarakat penganut agama Islam terbesar di dunia yang mana peraturannya pun harus sesuai dengan syari?at Islam. Penyusun mencoba meneliti dua pokok masalah, yaitu; (1) Apa saja hak dan kewajiban suami istri menurut hukum Islam dan Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, (2) Bagaimana tinjauan maq{\=a}{\d s}id syari?ah terkait hak dan kewajiban suami istri dalam Pasal 30-34 Undang-Undang No. 1 tahu 1974 tentang Perkawinan. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yang mengambil sumber-sumber data dari dokumen tertulis. Penelitian ini bersifat preskriptif yaitu data disajikan secara sistematis, kemudian data tersebut akan dianalisis dari sudut pandang maq{\=a}{\d s}id syari?ah. Pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah pendekatan normatif, yaitu menggunakan nash-nash seperti Al- Qur?{\=a}n, Hadits, dan segala hal yang berkaitan dengan hukum Islam, termasuk maq{\=a}{\d s}id syari?ah Hasil dari penelitian dilakukan adalah, hak dan kewajiban yang terdapat dalam UU Perkawinan belum lengkap bila dibandingkan dengan hak dan kewajiban yang diatur dalam hukum Islam, contohnya adalah bagian kewajiban suami dan istri yang hanya tercantum dalam satu pasal saja, yaitu pasal 34 ayat (1) untuk kewajiban suami dan pasal 34 ayat (2) untuk kewajiban istri. Namun hal tersebut bisa ditutupi dengan adanya Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang di dalamnya terdapat aturan tentang hak dan kewajiban suami istri yang sangat lengkap. Sama seperti Al-Qur?{\=a}n yang tidak bisa dipisahkan dengan {\d H}adi{\.s}, begitu pula UU Perkawinan dengan KHI yang saling melengkapi. Hasil lain dari penelitian ini adalah hak dan kewajiban suami istri yang diatur dalam UU Perkawinan sudah sesuai dengan tujuan syari?at Islam bila dilihat dari sudut pandang maq{\=a}{\d s}id syari?ah, walau ada satu pokok yang tidak dijelaskan secara spesifik dalam bab Hak dan Kewajiban Suami Istri, yaitu memelihara harta/Hif{\.z} M{\=a}l karena pokok ini dijelaskan dalam bab lain di UU Perkawinan.} }