eprintid: 38619 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 6 dir: disk0/00/03/86/19 datestamp: 2020-10-15 04:10:25 lastmod: 2020-10-15 04:10:32 status_changed: 2020-10-15 04:10:25 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: SRI WAHYUNINGSIH, 15340022 title: PRAKTIK PEMBAGIAN WARISAN ANTARA ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA SUMI KECAMATAN LAMBU KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT ispublished: pub subjects: il_huk divisions: il_hum full_text_status: restricted keywords: warisan, pewaris, ahli waris, hukum Islam, hukum positif note: Dr. H. RIYANTA, M. Hum abstract: ABSTRAK Desa Sumi terletak di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima NTB, sebuah desa yang terletak di ujung timur kota Bima. Mayoritas masyarakat beragama Islam dengan kekentalan agama yang kuat, tetapi masyarakat juga masih percaya kepada tradisi agama nenek moyang sebelum Islam datang ke wilayah Bima. Kepercayaan leluhur ini masih membekas dan terus dipertahankan sampai hari ini, contohnya dalam tradisi pembagian warisan. Masyarakat Desa Sumi memiliki cara sendiri dalam menyelesaikan hubungan hukum yang timbul akibat kematian seseorang.Pembagian warisan dilakukan sebelum orang tua meninggal dunia untuk menghindari sengketa antara para ahli waris. Ketentuan bagian warisan telah ditentukan oleh bapak dimana masyarakat Bima pada umumnya sangat menghormati Bapak, semua ucapan Bapak merupakan amanah yang harus dilaksanakan oleh anak-anaknya. Pemberian hartasemasa hidup ini akan dihitung sebagai warisan setelah pewaris meninggal dunia. Pada prakteknya masyarakat masih mempertahankan bagian2:1 antara anak laki-laki dan perempuan sebagaimana ketentuan bagian dalam hukum Islam. Harta peningalan yang diwariskan berupa, tanah sawah, kebun, hewan ternak, rumah beserta isinya dan harta yang lain. Pembagian harta sebelum orang tua meninggal dunia merupakan bentuk kasih sayang orang tua terhadap anak. Harta yang diberikan akan dimanfaatkan ahliwaris untuk memenuhi kebetuhan hidup terutama bagi anak yang sudah berkeluarga. Jenis penelitian ini adalah penelitan lapangan dengan pendekatan yuridis normatif. Sedangkan metode analisis datayang digunakan adalah analisis kualitatif. Dalam metode pengumpulan data penyusun menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembagian warisan yang dilakukan orang tua sebelum meninggal dunia disepakati semua ahli waris, tidak ada penolakan, para ahli waris menerima tanpa protes karena merupakan bentuk penghormatan kepada orang tua.Setelah pewaris meninggal dunia harta itu akan dibagi kembaliolehanak pertamasebagaipengganti orang tua. Ahli waris yang mendapatkan bagian paling banyak akan ditarik kembali dan diberikan kepada ahli waris yang mendapat bagian paling sedikit. Pembagian ulang ini hasilnya bisa 1:1 atau bisajadi ada ahli waris yang tidak memperoleh bagian warisan, karena tidak menerima hasil pembagian itu maka ia merelakan semua harta warisan itu kepada ahli waris yang lain. Praktik kewarisan Masyarakat Desa Sumi tidak sesuai dengan ketentuan hukum Islam dan hukum positif, dimana dalam kedua sistem hukum itu hanya mengenal satu sistem kewarisan yaitu kewarisan akibat kematian. Pengalihan harta pada saat pewaris masih hidup dalam Islam dinamakan hibah orang tua kepada anak. Dalam hukum positif pemberian harta semasa hidup dinamakan wasiat dengan ketentuan harus melalui akta, yang memuat pernyataan pewaris mengenai hartanya date: 2019-12-18 date_type: published pages: 161 institution: UIN Sunan Kalijaga department: Fakultas Syari'ah dan Hukum thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: SRI WAHYUNINGSIH, 15340022 (2019) PRAKTIK PEMBAGIAN WARISAN ANTARA ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA SUMI KECAMATAN LAMBU KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38619/1/15340022_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38619/2/15340022_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf