TY - THES N1 - Prof. Dr. H. Abdul Mustaqim, S.Ag., M.Ag. ID - digilib38663 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38663/ A1 - Eri Nur Shofi?i, NIM. 17200010108 Y1 - 2019/12/13/ N2 - Selama ini konsep mengenai ayat waris dinilai oleh para ulama klasik sebagai ayat yang qa??iyyah ad-dil?lah, yakni ayat-ayat yang mengandung pengertian tunggal dan tidak bisa dipahami makna lain darinya. Namun bagi Mu?ammad Sya?r?r, ayat tentang waris tersebut masih sangat memungkinkan terbukanya ruang ijtihad yang seluas-luasnya selama masih berada di antara batas-batas hukum Allah. Dengan demikian, menurutnya pembagian waris tidaklah mutlak harus sesuai dengan redaksi ayat secara tekstual sebagaimana yang dipahami oleh para ulama klasik. Artinya dalam hal pembagian harta waris Sya?r?r menawarkan cara yang fleksibel dengan teori ?ud?d yang ia cetuskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi fleksibilitas pembagian harta warisan perspektif Mu?ammad Sya?r?r, asumsi dasar Mu?ammad Sya?r?r, sehingga ia mebuat penafsiran yang berbeda, dan implikasi penafsiran Mu?ammad Sya?r?r tentang ayat waris terhadap penafsiran ulama klasik. Penelitian ini menggunakan teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah pertama, menurut pandangan Sya?r?r, dalam pembagian harta warisan terdapat batasan-batasan tertentu di mana tidak selamanya laki-laki mendapatkan bagian harta waris dua kali lipat dari bagian perempuan (2:1). Dalam kondisi tertentu, bagian perempuan bisa bertambah besar mendekati prosentase bagian laki-laki sesuai dengan seberapa banyak ia terlibat dalam mencari nafkah dan juga sesuai dengan tuntutan ruang dan waktu dalam sejarah. Kedua, asumsi dasar atau pijakan Sya?r?r dalam meletakkan ayat tentang pembagian harta warisan sebagai ayat yang fleksibel dan masih terbukanya ruang ijtihad yang seluas-luasnya selama masih berada di antara batas-batas hukum Allah (?ud?d Allah). Artinya Sya?r?r berbeda pandangan dengan ulama klasik yang menganggap bahwa ayat tentang pembagian harta warisan bersifat qa??iyyah ad-dil?lah. Sya?r?r mengistilahkannya dengan ?ub?t an-na? wa tagh?yur al-muhtaw?. Dalam arti, Alquran itu teksnya tetap, akan tetapi kandungan makna teksnya dapat berubah. Ketiga, dengan teori ?ud?dnya, Sya?r?r telah melakukan pergeseran paradigma pemikiran yang sangat fundamental. Karena selama ini, konsep mengenai ayat waris yang dinilai oleh para ulama klasik sebagai ayat yang bersifat qa??iyyah ad-dil?lah, yakni ayat-ayat yang mengandung pengertian tunggal dan tidak bisa dipahami makna lain darinya, namun konsep tersebut tidak berlaku bagi Sya?r?r. PB - UIN Sunan Kalijaga KW - flesibilitas KW - ayat waris KW - mu?ammad sya?r?r. M1 - masters TI - FLEKSIBILITAS PEMBAGIAN HARTA WARISAN PERSPEKTIF MU?AMMAD SYA?R?R (Analisis Terhadap Penafsiran Mu?ammad Sya?r?r dalam Q.S. an-Nis? Ayat : 11) AV - restricted EP - 127 ER -