@phdthesis{digilib3870, month = {February}, title = {PENGAMALAN AGAMA ANAK DEPRIVASI PARENTAL (Studi Kasus Pendampingan Anak Asuh KORDISKA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = { YULI SETYANINGSIH - NIM. 05220012}, year = {2010}, note = {Pembimbing : Muhsin Kalida, S.Ag., M.A,}, keywords = {Pengalaman Keagamaan, Deprivasi Parental}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3870/}, abstract = {Pengamalan agama pada anak yang dibesarkan di keluarga yang mengalami disfungsi mempunyai resiko lebih besar dalam perkembangan jiwa agamanya. Minat dalam melakukan ibadah pada anak deprivasi parental cenderung berperilaku menyimpang, bersikap nakal dan tidak percaya diri sehingga berpengaruh pada aktivitas keagamaan mereka sehari-hari. Berdasarkan kenyataan ini, maka lingkungan keluarga memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk kepribadian anak dan perkembangan agama yang ditanamkan sejak dini. Anak deprivasi parental adalah kondisi anak yang tidak mempunyai orang tua atau salah satu orang tua meninggal dan meskipun kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak berperan dalam proses tumbuh kembangnya. Mereka kehilangan hak untuk dibina, dibimbing, diberikan kasih sayang dan perhatian. Dengan keberadaan anak deprivasi parental, sangat membutuhkan dukungan dalam beragama untuk masa depannya. Maka bidang anak asuh KORDISKA UIN Sunan Kalijaga memberikan bantuan kepada mereka berupa dorongan spiritual, moral dan materiil. Dengan demikian, penulis merasa tertarik untuk meneliti pengamalan agama pada anak deprivasi parental, agar mereka terbangun minat belajar dan berperilaku keagamaan dengan baik. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, sehingga pengumpulan data menggunakan metode melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Dengan metode analisis secara kritis tentang pengamalan shalat, puasa dan mengaji al- Qur'an dan semangat anak dalam beribadah pada anak deprivasi parental di bidang pendampingan anak asuh KORDISKA UIN Sunan Kalijaga serta untuk mengetahui faktor pendukung serta faktor penghambat anak dalam aktivitas keagamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mengamalkan ibadah shalat, puasa dan mengaji al-Qur'an dengan baik walaupun keadaan keluarga yang tidak mempunyai ayah, tapi mereka tetap semangat dalam menjalankan aktivitas keagamaan dan diharapkan dapat menjadi anak yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Motivasi mereka untuk taat beragama yaitu, pertama karena kesadaran diri sendiri (motif intrinsik). Kedua, karena disuruh oleh orang tua atau orang lain dan lingkungan (motif ekstrinsik). Selain itu, faktor yang mendukung dan menghambatnya dapat dilihat dari faktor diri sendiri dan dari keluarga, sekolah dan masyarakat. } }