@mastersthesis{digilib38700, month = {December}, title = {KECERDASAN SOSIAL PADA SISWA TINGKAT SD DI HOMESCHOOLING SURYA NUSANTARA YOGYAKARTA}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM:17204080052 Esti Hayati}, year = {2019}, note = {Dr. Maemonah, M.Ag}, keywords = {Kecerdasan Sosial, Internalisasi, Homeschooling}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38700/}, abstract = {Kecerdasan sosial memiliki peranan yang sangat penting bagi kesuksesan siswa dalam berinteraksi di masyarakat. Kecerdasan sosial anak perlu dikembangkan di era modern ini khususnya pada siswa homeschooling yang dinilai memiliki sosialisasi yang cukup rendah sehingga dengan adanya penanaman kecerdasan sosial dapat memberikan pengalaman berharga untuk belajar hidup di lingkungan masyarakat di masa mendatang. Berdasarkan hal tersebut terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini. Pertama kecerdasan sosial di Homeschooling Surya Nusantara Yogyakarta. Kedua internalisasi nilainilai kecerdasan sosial siswa di Homeschooling Surya Nusantara Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Adapun metode pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara dan triangulasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction) penyajian data, penarikan kesimpulan dan Verifikasi (drawing conclusions and verification). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Beberapa komponen kecerdasan sosial di homeschooling surya nusantara yaitu, mereka cerdas situasionalnya, mampu membawa diri dilingkungan, jujur dalam bersikap, mampu menyampaikan ide atau gagasannya secara jelas sehingga orang lain dapat mengerti dengan baik, serta adanya empati. (2) Internalisasi nilainilai kecerdasan sosial siswa di Homeschooling Surya Nusantara dilakukan dengan kegiatan atau pembiasaan pada proses pembelajaran di kelas yaitu dengan menanamkan kesadaran situasional melalui komunikasi verbal, kemampuan membawa diri melalui sosialisasi, autentisitas melalui sopan santun, kejelasan melalui komunikasi non verbal, empati melalui saling menghargai, yang kelima nilai tersebut dilakukan dengan beberapa tahapan yakni tahap transformasi nilai yakni komunikasi satu arah dengan melakukan pemahaman serta pengamalan dari guru kepada siswa, tahap transaksi nilai dengan memberikan tauladan atau contoh yang nyata bagi siswa serta tahap transinternalisasi nilai pembentukan karakter siswa yang dibangun melalui pembiasaan yang akan terus berkembang ketika mereka telah dewasa bahkan ke masa-masa berikutnya.} }