@mastersthesis{digilib38730, month = {December}, title = {KREATIVITAS MENULIS SANTRI DI PESANTREN (STUDI LITERASI DI PESANTREN ANNUQAYAH)}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 17204010167 Herlina}, year = {2019}, note = {Dr. H. Radjasa, M.Si}, keywords = {Pesantren, Budaya Literasi, Kreativitas santri.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38730/}, abstract = {Maraknya permasalahan di Indonesia seperti isu-isu hoaks, dan isu radikalisme dalam beragama merupakan salah satu contoh bahwa bangsa sedang mengalami keterbelakangan intelektual. Oleh karenanya Bangsa Indonesia diharapkan untuk segera menyadari dan mencari solusi terhadap persoalan demikian. Salah satu usaha memperbaiki permasalahan tersebut dengan menghidupkan literasi dan membangun motivasi berkreasi. Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam berperan penting dalam melahirkan generasi cendekia yang bertaqwa dan berwawasan luas. Seperti Pesantren Annuqayah sebagai salah satu pesantren di Madura yang memiliki budaya literasi menulis dan ditandai dengan maraknya penerbitan karya tulis santri. Oleh karenanya, penelitian ini berusaha mengkaji beberapa fokus masalah, yaitu: Mengapa literasi menulis santri dapat berkembang secara produktif, bagaimana budaya literasi menulis santri, dan apa saja produktivitas literasi menulis santri di Pesantren Annuqayah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi yakni berusaha memotret dan mendeskripsikan bagaimana kreativitas santri dan literasinya. Untuk memperoleh data yang diperlukan, subjek dalam penelitian ini ialah pengasuh, pengurus pesantren dan santri. kemudian disertai dengan penggunaan metode observasi, dokumentasi, wawancara. Analisis datanya dengan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, verifikasi dan uji keabsahan data. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa: (1) Literasi dapat berkembang dengan dilatar belakangi proses yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: Minat santri dengan ditandai oleh maraknya perkembangan penulis dan ketertarikan mereka dalam berkarya, sarana pondok seperti mading sebagai wadah bagi karya-karya santri, lingkungan sosial di Pesantren seperti hubungan antar senior-junior, perpustakaan yang memiliki program-program untuk membangkitkan kedekatan pembaca dengan buku, dan munculnya komunitas-komunitas yang didirikan oleh santri, (2) Proses geneologi lahirnya budaya literasi di pesantren Annuqayah diawali oleh semangat para kiai yang memiliki tradisi berkarya di pesantren. Kemudian adanya tradisi tersebut melahirkan karakter baru bagi diri santri: Terampil, pribadi kreatif, semangat berkompetisi, mampu mneyelesaikan problem, mandiri. Dan (3) Kreativitas santri ditunjukkan dengan karya-karya tulis mereka tahun 2019 yang berjumlah 215 karya dari 8 jenis tulisan yaitu puisi, cerpen, carpan, feature, esay, resensi, Artikel, dan opini.} }