@phdthesis{digilib38753, month = {November}, title = {PENDIDIKAN ISLAM MASYARAKAT MUNA: KAJIAN NILAI PADA TRADISI KATOBA}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 1430017005 Aris Try Andreas Putra}, year = {2019}, note = {1. Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag 2. Dr. Maharsi, M.Hum}, keywords = {Ritual Katoba, Liminalitas dalam Katoba, Nilai Pendidikan Islam.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38753/}, abstract = {Penelitian ini dilakukan dengan beberapa alasan akademik. Pertama, tradisi katoba merupakan ritual inisiasi dan pengislaman bagi anak laki-laki dan perempuan Muna yang merupakan hasil akulturasi ajaran Islam dengan budaya lokal. Kedua, pada masa modern ini, tradisi katoba masih dilaksanakan oleh masyarakat Muna sebagai bagian dari siklus kehidupan manusia. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap dan memahami prosesi pelaksaaan tradisi katoba, mengungkap liminalitas katoba, proses negosiasi ajaran Islam dengan budaya lokal Muna serta nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam tradisi Katoba. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode etnografi, yang dilakukan di Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Ritual katoba merupakan hasil negosiasi antara ajaran Islam dengan budaya lokal Muna. Negosiasi antara ajaran Islam dan tradisi lokal menimbulkan dua situasi yaitu a) konflik namun tidak berujung perang fisik dan b) integrasi. Katoba adalah sebuah ritus yang dapat dikategorikan sebagai ritus peralihan. Katoba merupakan ritual inisiasi dan ritual pengislaman anak Muna, yang memainkan peran penting dalam mengantarkan anak menuju kedewasaan dan menjadi seorang muslim. Katoba memiliki peran dan fungsi yaitu fungsi individual bagi anak dan fungsi sosial. Katoba sebagai simbol integrasi individu ke dalam lingkungannya, yang pada akhirnya memberi pengakuan dan pengukuhan terhadap interaksi sosial. Dalam pelaksanaannya ritual katoba dibagi ke dalam tiga tahapan yaitu: tahap separasi, liminal, dan pengintegrasian kembali. 2) Ritual katoba merupakan basis pendidikan Islam dalam lokalitas Masyarakat Muna. Dalam proses pelaksanaan ritual terdapat unsur-unsur pendidikan yang terlibat, yaitu a) pendidik (imamu, modhi), b) anak didik (anahi metobano), c) Materi katoba (sahadhati, pogau toba), dan d) Media dalam ritual katoba (Kapake welo Adhati). Dalam tahapan-tahapan ritual katoba khususnya pada tahap liminal katoba, anak dibekali dengan materi-materi pendidikan Islam yang memuat ajaran syahadat, taubat, dan nasehat toba yang mengandung nilai aqidah, nilai akhlak, serta nilai kepemimpinan. 3) Seiring perkembangan zaman dan modernisasi, ritual katoba mengalami perubahan. Terdapat tiga kelompok masyarakat Muna yang merespons tentang pelaksanaan ritual katoba yaitu: a) kelompok konservatif atau yang menjaga adat (medhaganini adhati), yang melaksanakan ritual katoba secara penuh dan sistematik, b) kelompok yang melaksanakan sebagian tradisi katoba secara penuh, dan c) kelompok yang tidak melaksanakan ritual katoba, namun masyarakat menganggap bahwa katoba hanya sebagai penyemangat dalam kehidupan. Perubahanperubahan tersebut merupakan akibat yang harus diterima oleh masyarakat dari lahirnya modernisasi, yang mampu merubah cara pandang masyarakat dari komunal menjadi cara pandang global.} }