@mastersthesis{digilib38760, month = {September}, title = {DAKWAH KULTURAL PERGURUAN TINGGI ISLAM PADA MAHASISWA NONMUSLIM (Studi : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Yapis Merauke)}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM: 16202010019 Siti Maisaroh}, year = {2019}, note = {Dr. H. Akhmad Rifa'i, M.Phil.}, keywords = {Dakwah Kultural, Kebijakan Kampus, Mahasiswa nonmuslim, Toleransi.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38760/}, abstract = {Dakwah kultural adalah dakwah yang dilakukan dengan cara mengikuti budaya-budaya masyarakat setempat dengan tujuan agar dakwahnya dapat diterima di lingkungannya. Dengan mengikuti aturan budaya setempat maka sosialisisi dakwah pun mudah diterima dan difahami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana kebijakan kampus terhadap mahasiswa nonmuslim dalam hal atribut dan fasilitas keagamaan yang ada di kampus dan bagaimana penerapan dakwah kultural perguruan tinggi Islam terhadap mahasiswa yang nonmuslim. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field work research), dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian ini adalah kebijakan kampus terhadap mahasiswa nonmuslim dalam hal atribut dan fasilitas keagamaan yang ada di kampus yaitu kebijakan mulai dari aturan perkuliahan, atribut keagamaan, serta fasilitas yang ada di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapis Merauke. Menurut penulis, kebijakan tersebut tidak mempengaruhi mahasiswa nonmuslim. Mereka merasa nyaman terhadap kebijakan kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapis Merauke tersebut. Walaupun kebijakan-kebijakan yang telah diuraikan bersifat tidak tertulis, namun mahasiswa nonmuslim bisa menyesuaikan dan menjalankannya. Penerapan dakwah kultural perguruan tinggi Islam terhadap mahasiswa nonmuslim di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapis Merauke cukup baik, tidak ada yang menuntut haknya dan semua berjalan sesuai dengan kondisinya. Selain itu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapis Merauke juga membolehkan merek} }