%0 Conference Paper %A PURNAMA, SIGIT %B Konferensi Nasional dan Rapat Tahunan Perkumpulan Program Studi (PPS) Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA) Indonesia %C Fave Hotel Tuban %D 2018 %F digilib:38804 %I PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI SEKOLAH TINGGI AGAM ISLAM AL HIKMAH %K Pengasuhan Digital, Anak Generasi Alpha %N - %P 493-502 %T Pengasuhan Digital untuk Anak Generasi Alpha %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38804/ %V 1 %X Anak-anak yang lahir setelah tahun 2010 merupakan generasi Alpha. Mereka lahir dari orang tua generasi milenial. Mereka merupakan generasi yang paling akrab dengan internet sepanjang masa. Generasi yang paling akrab dengan teknologi digital dan generasi yang diklaim paling cerdas dibanding generasi-generasi sebelumnya. Meskipun demikian, mereka dinilai memiliki kekurangan, seperti: bossy, dominan, dan suka mengatur; tak suka berbagi; tidak mau mengikuti aturan; teknologi menjadi bagian dari hidup mereka, dan tidak akan mengetahui dunia tanpa jejaring sosial; dan kemampuan berkomunikasi langsung jauh berkurang. Pada sisi lain, perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi begitu cepat. Perkembangan tersebut menawarkan sisi-sisi positif dan negatif bagi generasi alpha yang akrab dengan internet. Disinilah peranan orang tua sangat dibutuhkan. Sebagai salah satu lembaga yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak, orang tua diharapkan memberikan pengasuhan yang benar dan tepat. Orang tua milenial perlu mengenali karakteristik anak-anak generasi alpha. Oleh karena itu, agar generasi alpha menjadi generasi yang sukses di abad 21 ini, orang tua milenial perlu memperhatikan beberapa hal berikut: (1) mengikuti perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi, agar orang tua memiliki bekal dan dapat membimbing anak-anak berinteraksi dengan internet dengan cerdas dan sehat; (2) mengajarkan anak-anak bersosialisasi, agar social-emosional mereka dapat berkembang dengan baik; (3) turut melatih dan mengembangan aspek fisik-motorikanak; (4) turut membekali anak-anak dengan nilai-nilai agama dan moral; (5) mendidik anak-anak agar tidak tergantung pada teknologi; dan (6) memainkan peran secara maksimal sebagai teman diskusi, tempat bertanya dan tempat mencurahkan kasih sayang bagi anak.