@mastersthesis{digilib39032, month = {July}, title = {MANAJEMEN KURIKULUM PONDOK PESANTREN AL-LUQMANIYYAH YOGYAKARTA DAN IMPLIKASINYA DALAM MENGEMBANGKAN PERILAKU RELIGIUS SANTRI}, school = {UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.17204010107 Mudhofatul Afifah}, year = {2019}, note = {Dr. Zainal Arifin, M.S.I.}, keywords = {Manajemen Kurikulum dan Perilaku Religius}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39032/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan manajemen kurikulum di pondok pesantren Al-Luqmaniyah Yogyakarta. Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya pendidikan moral dan karakter dalam mencerdaskan anak bangsa tidak cukup hanya dengan kecerdasan intelejensi (IQ) tetapi perlu didampingi dengan kecerdasan spiritual. Pondok pesantren Al-Luqmaniyah memiliki cara tersendiri untuk mengasah kecerdasan para santri dengan kurikulum baik tertulis maupun tidaknya. Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan metode pengumpulan data dan analisis data yang mengacu pada kaidah-kaidah penelitian kualitatif. Dengan tahapan melakukan observasi, prapenelitian dan pengambilan data di lapangan. Prosedur pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Pemilihan narasumber ditentukan berdasarkan pertimbangan keterlibatannya dalam penerapan manajemen kurikulum di Pondok pesantren Al-Luqmaniyah. Hasil penelitian menunjukan Pertama, Manajemen kurikulum pondok pesantren Al-Luqmaniyah Yogyakarta berupa: perencanaan dilakukan oleh pengasuh dan dewan pendidikan dengan bermusyawarah berdasarkan evaluasi pembelajaran tahun sebelumnya. Pengorganisasian dilakukan oleh ketua dewan pendidikan yang disahkan oleh pengasuh. Pelaksanaan oleh para pengurus yang didampingi dewan pendidikan. Pengendalian dilakukan dengan sistem ta?ziran. Dan Evaluasi untuk menentukan kenaikan kelas dan kelulusan santri dengan rapat evaluasi. Kedua, Implikasi manajemen kurikukulum dalam mengembangkan perilaku religious santri yaitu dimensi keyakinan, membangun keyakinan kedekatan dengan Allah SWT, keyakinan adanya berkah, keberuntungan, dan terkabulnya do?a-do?anya dengan melakukan riyadhoh / tirakatan dan menaati peraturan pesantren dan dengan terus berlatih maenahan hawa nafsu. Praktiknya dengan kegiatan riyadhoh/tirakatan tetap dijalankan meskipun pesantren tengah beribur. Pengalaman yang diperoleh berupa ketenangan jiwa, kemudahan, emosinya lebih terkendali dan intropeksi diri. Pengetahuan yang diperoleh menahan hawa nafsu dapat akhlak mulia, kecerdasan spiritual dan emosional didasari dengan penegtahuan yang menjadikan santri tidak goyah dalam menjalankannya. Dan menghasilkan pengalaman istidomah dalam hal apapun. Santri akan terbiasa bersikap ramah, loyal dalam berbuat baik, tumbuh menjadi manusia berjiwa dewasa, amanah, dan menjunjung tinggi nilai toleransi. Dan Ketiga, Standaritas pengembangan perilaku religious santri adalah: disiplin, peduli, bermanfaat bagi orang lain, bertanggung jawab, amanah, semangat menjalankan ibadah sunah, Istiqomah qona?ah dan padai bersyukur.} }