@phdthesis{digilib39051,
           month = {February},
           title = {METODOLOGI KRITIK MATAN HADIS RIWAYAT AB{\=U} HURAIRAH PERSPEKTIF SUNN{\=I}-SY{\=I}?AH
(N{\=u}r al-D{\=i}n Ab{\=u} Li{\d h}yah dan Syaraf al-D{\=i}n al-M{\=u}saw{\=i})},
          school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA},
          author = {NIM. 16551001 IN?AMUL HASAN},
            year = {2020},
            note = {Dr. Muhammad Alfatih Suryadilaga, M. Ag.},
        keywords = {Kritik Matan, Abu Hurairah, Keadilan Sahabat, Sunn{\=i}-Sy{\=i}?ah,},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39051/},
        abstract = {Penelitian terhadap kritik matan merupakan persoalan yang rumit dan
sangat urgen untuk dilakukan. Hal ini mengingat tidak adanya kaedah kritik matan
yang eksplisit dan dapat dijadikan acuan dalam menilai suatu matan hadis. Oleh
karena itu, diperlukan suatu metode yang lebih mampu menampung kritik matan
hadis yang lebih aplikatif. Tulisan ini berusaha untuk memaparkan metode kritik
matan hadis yang lebih aplikatif dari dua mazhab besar Islam, yaitu Sunni dan
Syi?ah melalui studi komparatif. Adapun tokoh yang dijadikan dari kalangan
Sunni adalah Nur al-Din Abu Lihyah melalui karyanya Ab{\=u} Hurairah wa
A{\d h}{\=a}di{\.s}uhu f{\=i} al-M{\=i}z{\=a}n dan dari kalangan Syi?ah adalah Syaraf al-Din al-Musawi
melalui karyanya Ab{\=u} Hurairah. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk melihat
persamaan dan perbedaan serta implikasi dari kedua metode kritik yang diajukan
kedua tokoh ini.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang berbasis pada
kajian kepustakaan (library research). Adapun langkah yang ditempuh secara
teknis-operasionalnya, yaitu: melakukan inventarisasi data dan menyeleksinya
sesuai dengan kebutuhan tema penelitian, baik dari sumber primer, maupun
sekunder, melakukan olah data dan mendeskripsikan pandangan kedua tokoh
terhadap Ab{\=u} Hurairah, memaparkan kritikan dari dua tokoh tersebut terhadap
hadis Ab{\=u} Hurairah, dan melakukan analisis secara komparatif untuk melihat
persamaan dan perbedaan, kelebihan dan kekurangan dari masing-masing tokoh
terhadap studi kritik matan berupa metode kritik, materi, orisinalitas serta
implikasi. Selain itu, penulis juga menggunakan pendekatan historis-filosofis,
yaitu dengan merunut akar-akar historis secara kritis alasan N{\=u}r al-D{\=i}n Ab{\=u}
Li{\d h}yah dan Syaraf al-D{\=i}n al-M{\=u}saw{\=i} mengkaji ulang riwayat hadis Ab{\=u} Hurairah
yang kontroversial, termasuk latar belakangnya, dan struktur fundamental dari
pemikiran tersebut.
Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa Nur al-Din Abu
Lihyah dan Syaraf al-Din al-Musawi memiliki metode kritik matan yang sama
terhadap hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Mereka mnggunakan
metode kritik matan hadis dengan menggunakan tolak ukur Al-Qur?an, hadis,
fakta sejarah, dan rasionalitas. Mereka juga meyakini adanya keterkaitan antara
kepribadian Abu Hurairah dengan hadis yang diriwayatkannya, seperti masa
tinggal dengan Nabi, kedekatan dengan Ka?ab al-A{\d h}b{\=a}r dan menjadi teknokrat
agama pada masa Mu?{\=a}wiyah. Penelitian ini melihat adanya implikasi yang cukup
urgen dari kajian tokoh Sunn{\=i}?Sy{\=i}?ah terhadap hadis yang diriwayatkan oleh Ab{\=u}
Hurairah Pertama, muncul berbagai kritikan serta kajian terhadap sahabat yang
dekat dengan Ab{\=u} Hurairah dan Mu?{\=a}wiyah. Kedua, membuka ruang diskusi
antara Sunn{\=i} dan Sy{\=i}?ah, terutama dalam melihat pemetaan sahabat pasca perang
{\d S}iff{\=i}n. Ketiga, membuka peluang bagi Ahlussunnah menyerang (mengkaji) kitab
hadis dari Sy{\=i}?ah, begitu juga sebaliknya}
}