TY - THES N1 - Dr. M. Alfatih Suryadilaga, M.Ag., ID - digilib39053 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39053/ A1 - TAUFIK KURAHMAN, NIM. 16551008 Y1 - 2020/02/19/ N2 - Imam al-Bukhari dijuluki sebagai im?m al-mu?addi??n dan ?a??? al-Bukh?r? dipandang sebagai kitab paling benar setelah Al-Qur'an. Alasan utamanya dikarenakan yang termuat di dalamnya hanyalah hadis-hadis sahih. Banyak muslim akan langsung menerima dan meyakini begitu saja autentisitas hadis jika berasal dari ?a??? al-Bukh?r?. Namun, seiring berjalannya waktu hadis-hadis kemudian menjadi sangat diteliti kebenarannya. Di era teknologi dan rasionalitas ini, hadis-hadis kembali dipertanyakan karena dirasa melegimitasi kelompok tertentu, khususnya bagi orang-orang Barat. Muncul banyak kritikus hadis modern yang fokus pada kritik matan. Salah satu diantaranya adalah Zakaria Ouzon yang membawa ideologi humanisme. Dia menulis Jin?yah al-Bukh?r? sebagai kritik terhadap ?a??? al-Bukh?r? dan pengarangnya. Akan tetapi, Ouzon dianggap tidak kompeten dan tidak beradab dalam melakukan kritik tersebut. Pandangan itu datang dari Marw?n al-Kurd?, yang kemudian menulis al-Jin?yah `al? al-Bukh?r? sebagai kritik terhadap Ouzon. Karena itu, penelitian ini berfokus pada bagaimana cara al-Kurd? mengkritik Ouzon, serta dalam hal apa saja kritik itu dilakukan. Untuk melihat lebih jauh fokus penelitian tersebut, maka penelitian ini berupa penelitian kualitatif dengan metode library research. Sumber data primer yang digunakan adalah karya al-Kurd?, yaitu Al-Jin?yah `Al? al-Bukh?r?: Qir??ah Naqdiyyah Li al-Kit?b Jin?yah al-Bukh?r?. Sedangkan sumber data sekunder adalah Jin?yah al-Bukh?r?: Inq?? al-D?n min Im?m al-Muhaddi??n, buku, artikel, dan hasil penelitiannya lainnya yang berkaitan dengan Ouzon. Data-data yang ada kemudian dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Kumpulan data tersebut dianalisis menggunakan perspektif filsafat ilmu, khususnya pada tataran ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Berdasarkan analisa yang dilakukan, penelitian ini menunjukkan bahwa antara Marw?n al-Kurd? dan Zakaria Ouzon memiliki banyak berbedaan pendapat dalam memandang hadis. Pada tataran ontologi, Ouzon memiliki pandangan yang berbeda dengan mayoritas ulama hadis. Perbedaan pandangan tersebut terlihat pada bagaimana hadis, seperti kewahyuan hadis, kesucian hadis, dan posisi hadis sebagai sumber syariat, didefinisikan oleh Ouzon. Pada tataran epistemologi, al-Kurd? dan Ouzon berbeda dalam hal sumber dan cara memperoleh pengetahuan. Al-Kurd? berada pada kelompok bay?n?, sedangkan Ouzon berada di kelompok rasionalis. Sedangkan pada tataran aksiologi, keduanya memiliki perannya masing-masing. Dengan visi humanisnya, teks-teks keagaaman tidak boleh digunakan sebagai legitimasi kelompok tertentu. Di sisi lain, al-Kurd?, dengan menolak banyak gagasan Ouzon, menghendaki agar hadis tidak semakin berkurang hanya karena tidak sesuai dengan rasionalitas. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - kritik KW - Marw?n al-Kurd? KW - rasio KW - Zakaria Ouzon. M1 - skripsi TI - KRITIK PEMAHAMAN HADIS ZAKARIA OUZON (Studi Kitab Al-Jin?yah `al? al-Bukh?r? karya Marw?n al-Kurd?) AV - restricted ER -