%0 Thesis %9 Skripsi %A Nuzul Fitriansyah, NIM. 16531013 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2020 %F digilib:39122 %I UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K al-Qur'an, sastra, al-Fann al-Qaṣaṣ fi Al-Qur’ān al-Karīm %P 152 %T PENDEKATAN SASTRA DALAM TAFSIR AYAT KISAH %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39122/ %X Ayat-ayat kisah di dalam Al-Qur’an menjadi sebuah objek kajian tersendiri di kalangan para sarjanawan Al-Qur’an. Kajian-kajian yang terus berkembang terhadap ayat-ayat kisah juga melahirkan berbagai macam metode dan pendekatan, hal tersebut dilakukan tidak lain dengan tujuan mengetahui makna di balik kisah-kisah yang diceritakan Al-Qur’an. Salah satu pendekatan yang muncul dalam kajian ayat kisah adalah pendekatan sastra. Pendekatan sastra ini dianggap merupakan pendekatan yang paling objektif untuk mengkaji kisah, sebab kisah baik secara narasi sangat dekat dengan kajian sastra. Berkaitan dengan pendekatan sastra terhadap ayat-ayat kisah muncul beberapa tokoh penting yang memfokuskan kajiannya terhadap hal tersebut di antarnya ialah dua tokoh yang menjadi pembahasan penulis dalam penelitian ini yaitu Muhammad Ahmad Khalafullāh dan A.H. Johns. Khalafullāh melalui disertasi yang ia tulis dengan judul al-Fann al-Qaṣaṣ fi Al-Qur’ān al-Karīm mengkritik penggunaan kerangka historis dalam mengkaji kisah dan menawarkan pembacaan dalam bingkai seni dan sastra terhadap ayat-ayat kisah. Sementara itu, Johns sebagai seorang yang berasal dari luar Islam membawa pendekatan sastra model kritik naratif yang biasanya digunakan oleh para sarjana barat untuk mengkaji Alkitab. Menurutnya pendekatan ini nantinya mampu menangkap pesan-pesan yang ada di balik kisah-kisah Al-Qur’an karena pendekatan sastra model kritik naratif ini memang secara khusus dibuat untuk menganalisis kisah-kisah. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan metode komparasi untuk membandingkan kedua pemikiran tokoh. Dalam penelitian ini sumber primer yang digunakan adalah al-Fann al-Qaṣaṣ fi Al-Qur’ān al-Karīm karya Ahmad Khalafullāh dan beberapa karya A.H. Johns seperti Narrative, Intertext and Allusion in the Quranic Presentation of Job dan Holy Ground: A Space to Share. Penelitian ini berupaya membandingkan pendekatan sastra yang ditawarkan kedua tokoh tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan sastra yang ditawarkan oleh kedua tokoh. Keduanya memiliki persamaan dan perbedaan walaupun sama-sama menggunakan pendekatan sastra. Persamaan dari kedua tokoh tersebut ialah pada pemosisian Al-Qur’an sebagai sebuah teks dan tujuan pendekatan sastra yang digunakan sebagai upaya menangkap pesan-pesan di balik kisah yang diceritakan Al-Qur’an dengan memperhatikan unsur-unsur yang ada di dalam kisah. Sedangkan perbedaannya terletak di beberapa aspek seperti konstruksi dasar keduanya mengenai Al-Qur’an dan kisah, sumber dan metode, penggunaan asbāb al-nuzul dan perhatian terhadap unsur-unsur sastra yang terdapat di dalam kisah. %Z Dr. Ahmad Baidowi, S. Ag., M. Si