TY - THES N1 - Dr. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag., ID - digilib39195 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39195/ A1 - Endrika Widdia Putri, NIM. 18205010006 Y1 - 2020/02/13/ N2 - Sejarah merekam bahwa telah terjadi perkembangan konsep zuhud dalam ajaran tasawuf? dari konsep zuhud yang menjauhi duniawi kepada konsep zuhud yang tidak menjauhi duniawi. Adanya perkembangan konsep tersebut menjadi kajian menarik tentunya untuk diteliti lebih mendalam lagi. Dalam hal ini, dengan melakukan studi komparatif antara konsep zuhud yang menjauhi duniawi dalam pemikiran al-Gaz?l? dengan konsep zuhud yang tidak menjauhi duniawi dalam pemikiran Hamka, sehingga didapati suatu gambaran yang jelas mengenai perkembangan konsep zuhud tersebut. Makanya, penelitian ini akan mengkaji bagaimana konsep zuhud dalam pemikiran al-Gaz?l? dan Hamka. Serta, bagaimana perbandingan konsep zuhud dalam pemikiran al-Gaz?l? dan Hamka. Penelitian ini menggunakan kerangka teori asketisme Max Weber dalam menganalisis pemikiran zuhud al-Gaz?l? dan Hamka, yang mana Weber membagi 2 (dua) kategori manusia dalam memahami asketis; yang menolak dunia dan yang tidak menolak dunia, sehingga sifat kerangka teori ini yaitu afirmatif. Langkah pertama dari penelitian ini adalah mengklasifikasikan data-data, kemudian mengambarkannya sesuai data apa adanya dan menganalisisnya? dengan menggunakan 4 (empat) metode; interpretasi, analisis, sintesis, dan komparasi. Adapun hasil penelitian ini yaitu bahwa konsep zuhud al-Gaz?l? adalah konsep zuhud yang menjauhi dunia; dalam artian mengisolasi diri dari hidup keramaian, hidup menyendiri, dan terkesan tidak menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. Sementara konsep zuhud Hamka adalah konsep zuhud yang tidak menjauhi dunia; dalam artian hidup aktif dan bersosial di tengah masyarakat, hidup bermanfaat, dan menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Adapun titik temu dari pemikiran zuhud al-Gaz?l? dan Hamka yaitu terdapat pandangan yang sama mengenai kecintaan terhadap dunia, harta, dan kedudukan yang merupakan sumber kelalaian manusia dari Allah SWT. Sementara titik beda yang signifikan antara pemikiran al-Gaz?l? dan Hamka yaitu pertama, al-Gaz?l? mengedepankan kesalehan individual sementara Hamka menyeimbangkan antara kesalehan individual dan sosial; Kedua, jika al-Gaz?l? ber-?uzlah maka Hamka beraktivisme. Ketiga, bagi al-Gaz?l? faqir itu istimewa, sementara bagi Hamka kondisi apapun; baik miskin atau kaya sama saja asal tak lalai dari Allah SWT. Keempat, al-Gaz?l? mengedepankan akhirat semata, sementara Hamka tawazun. PB - UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - al-Gaz?l? KW - Hamka KW - Zuhud M1 - masters TI - KONSEP ZUHUD DALAM PEMIKIRAN AL-GAZ?L? DAN HAMKA: STUDI KOMPARATIF AV - restricted EP - 207 ER -