%0 Thesis %9 Skripsi %A RIZAL EFENDI - NIM. 04521618, %B Fakultas Ushuluddin %D 2010 %F digilib:3921 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K agama dan sains, Fritjof Capra, paradigma spritualitas %T HUBUNGAN ANTARA SAINS DAN AGAMA DALAM PEMIKIRAN FRITJOF CAPRA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3921/ %X Fokus penelitian ini adalah ingin mengungkapkan hubungan antara agama dan sains yang dikemukakan oleh Fritjof Capra. Bagaimana hubungan keduannya menjadi munkin dan bagaimana posisi Capra dalam diskursus hubungan antara agama dan sains terjadi.Menariknya, Fritjof Capra adalah pemkir yang mempunyai perbedaan dengan pemikir kebanyakan. Alih-alih menghubungkan antara sains dan agama dalam konteks teeologi yang banyak dilakukan oleh para teolog cum agamawan. Capra melakukan hal berbeda dengan melihat sisi lain agama yaitu mistisme dan secara spesifik dihubungkannya dengan fisika yang menurutnya adalah sains yang sesungguhnya. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif yang berorientasi pada kajian pustaka. Sumber data berupa tulisan-tulisan Capra yang berkenaan dengan tema dimaksud. Tulisan Capra dianalisis berdasarkan pendekatan filosofis, yaitu bagaimana implikasi-implikasi pemikiran Capra ketika mencoba menghubungkan antara agama dan sains yang di identifikasi sebagai mistisme dan pengetahuan rasional, fisika. Dalam pemikiran Fritjof Capra ditemukan kesejajaran antara mistisme dan fisika baru. Mistisme dan fisika baru mempunyai kesamaan ketika keduannya mencoba mengungkapakan mengenai realitas, yaitu: pertama, tentang kesatuan segala sesuatu, kedua, kesatuan realitas, ketiga raung dan waktu, keempat, kedinamisan alam semesta, kelima, kehampaan, keenam, tarian kosmik, ketujuh, kesemetrian alam kedelapan adanya pola perubahan, kesembilan, interpenetrasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis berdasarkan tipologi-tipologi yang dikemukakan oleh Ted Petters dan Ian Barbour. Berdasarkan tipologi Petters Capra dimasukkan dalam tipologi New Age yaitu mereka yang mencoba secara khusus mensejajarkan antara agama dan sains lewat yang disebut dengan spritualitas dengan fisika terutama fisika baru. Sedangakan berdasarkan tipologi Barbour Capra digolongkan pada tipologi integrasi, Disisi lain apa yang dikumukakan Capra terdapat beberapa kekurangan yaitu terlalu mensimplifikasikan beberapa hal seperti penemuan baru dalam fisika mengimplikasikan pandangan dunia tanpa proses historisitas sains yang terlebih dahulu berupa kevalidan data, dan kesahihannya. Akan tetapi dari pemikiran Capra dapat diambil pelajaran bahwa sikap optimis terhadap kondisi dunia merupakan harapan baru dalam proses penyelesaian berbagai persoalan yang dihadapi dewasa ini. Secara khusus studi agama dapat mengambil pelajaran bahwa paradigma spritualitas adalah paradigma yang niscaya dalam studi agamaagama selanjutnya. %Z Pembimbing: Dr. Alim Roswantoro M. Ag.