TY - THES N1 - Pembimbing: Moh. Soehadha S. Sos M. Hum, ID - digilib3932 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3932/ A1 - ABDUL MUIZ - NIM. 02521186, Y1 - 2010/03/04/ N2 - Latar belakang penelitian ini adalah kegelisahan penulis tentang rahasia makna di balik simbol ritual dalam komunitas Bumi Segandu Dermayu. Di dalam masyarakat Jawa dikenal ungkapan Wong Jowo iku nggoning semu ( orang Jawa itu peka terhadap bahasa lambang). Bahasa simbolik menjadi sangat pokok dalam masyarakat Jawa. Bahkan, penggunaan simbol merupakan salah satu ciri yang menonjol dalam kebudayaan Jawa. Ini barangkali karena simbol menyimpan daya megis lewat kekuatan abstarknya untuk membentuk dunia melalui pancaran makna. Komunitas Bumi Segandu Demayu adalah bagian dari gerakan kejawen yang kaya akan simbol ritual. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan ritual Agung Sejarah Alam Ngaji Rasa, ritual Kungkum dan Ritual pepe dalam komunitas Bumi Segandu Dermayu dan apa makna simbol ritual dalam ritual Agung Sejarah Alam Ngaji Rasa serta bagaimana implikasinya terhadap praktik kehidupan sosial pelakunya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memahami simbol ritual dan praktik ritual Agung Sejarah Alam Ngaji Rasa, ritual Kungkum dan ritual Pepe dalam komunitas Bumi Segandu Dermayu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memperkaya pengembangan keilmuan kebudayaan, khususnya kebudayaan lokal Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode kualitatif. teknik pengumpulan data dilakukan dengan menghimpun data yang berupa data primer dan data skunder. Data primer yang digunakan adalah informasi-informasi yang diperoleh melalui wawancara dan obeservasi tidak langsung atau nonpartisipatif, artinya, penulis tidak terlibat dalam aktivitas riual yang dilakukan oleh anggota Komunitas Bumi Segandu Dermayu. Sedangkan data sekunder dihimpun dari berbagai temuan yang berupa dokumen atau catatan-catatan yang ada hubungannya dengan subjek penelitian. Analisa data di lakukan dengan menggunakan analisa phenomenologis dengan pendekatan antropologis. Dari hasil analisa temuan-temuan di lapangan selanjutnya di tarik dalam sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Tiga macam ritual dalam Komunitas Bumi Segandu Dermayu bersifat tidak mengikat, artinya hanya dilakukan oleh anggota yang berkehendak ngaji rasa. Namun demikian, ketiganya memiliki ketentuan-ketentuan secara khusus. (a) Ritual Agung Sejarah Alam Ngaji Rasa di lakukan pada tiap malam jum'at, bertempat di padepokan Nyai Ratu Kembar dan dilakukan secara bersama-sama. (b) Ritual Kungum dilakukan kurang lebih pada pukul 24.00 wib, setelah melakukan ritual Agung Sejarah Alam Ngaji Rasa, tempatnya tidak ditentukan secara khusus dan tidak pula harus dilakukan secara bersama. (c) Ritual Pepe di lakukan kurang lebih pada pukul 11.00 wib sampai 14.00 wib, tempatnya tidak di tentukan secara khusus dan tidak pula harus dilakukan bersama. (2) Simbol-simbol ritual dalam komunitas Bumi Segandu Dermayu secara keseluruhan mengandung pesan moral-etis yang dijadikan sebagai pedoman bagi anggotanya dalam berusaha memperoleh kemurnian diri, yakni manusia yang sabar, jujur suka menolong dan menghargai terhadap alam. PB - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta KW - makna simbol ritual KW - komunitas Bumi Segandu Dermayu KW - Bahasa simbolik M1 - skripsi TI - MAKNA SIMBOL RITUAL DALAM RITUAL AGUNG SEJARAH ALAM NGAJI RASA DI KOMUNITAS BUMI SEGANDU DERMAYU AV - restricted ER -