@phdthesis{digilib39551, month = {April}, title = {Respons Muhammadiyah Terhadap Lembaga Zending di Kota Yogyakarta Tahun 1912-1943 M}, school = {UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM: 13120039 Muh. Noor Ifan Hidayat}, year = {2020}, note = {Zuhrotul Latifah, S.Ag. M.Hum}, keywords = {Muhammadiyah, Zending, Pekabaran Injil}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39551/}, abstract = {Kristenisasi di Jawa telah ada sejak masuknya bangsa-bangsa Barat seperti negara Portugis dan Belanda. Lembaga yang melakukan kegiatan ini salah satunya adalah zending. Zending berperan penting dalam melakukan kegiatan kristenisasi di Jawa bagian Selatan, salah satu lembaga tersebut adalah Zending Gereformeerd Kerken (ZGK) yang lahir pada tahun 1896 di Yogyakarta. Awal pergerakan lembaga ini ditandai dengan adanya poliklinik yang pada dasawarsa selanjutnya menjadi sebuah rumah sakit. Tidak hanya dalam ranah kesehatan, ranah garapan para zending ini juga merambah ke ranah pendidikan dengan melakukan berbagai perbaikan di berbagai gedung sekolah yang disokong langsung oleh pemerintah Hindia Belanda. Melihat kegiatan kristenisasi yang semakin massif, Muhammadiyah muncul sebagai penangkal kegiatan tersebut, dengan melakukan berbagai upaya baik dari sistem pengajian yang diganti, melakukan debat keagamaan dengan para pastor sampai meniru kegiatan Kristen dengan mendirikan sekolah dan lembaga kesehatan. Hal menarik yang dapat diteliti dalam permasalahan ini adalah Bagaimana kondisi masyarakat Yogyakarta sebelum lahirnya organisasi Muhammadiyah? Dan Bagaimana sepak terjang lembaga Zending Gereformeerd Kerken (ZGK) serta bagaimana respons dan pengaruh Muhammadiyah terhadap kegiatan tersebut di Yogyakarta? Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi dan politik. Pendekatan sosiologi digunakan untuk mengkaji lebih dalam permasalahan sosial untuk melihat gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat yang mencakup golongan sosial, hubungan sosial dan konflik yang terjadi. Pendekatan politik digunakan untuk melihat kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial dalam membantu kegiatan kristenisasi tersebut. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan langkah-langkah heuristic, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Muhammadiyah lahir salah satunya dari adanya kegiatan Pekabaran Injil di Yogyakarta awal abad ke-XX. Muhammadiyah merespons kegiatan ini dengan melakukan reaksi dengan mendirikan lembaga-lembaga sosial baik pendidikan, kesehatan. Selain itu Muhammadiyah juga lebih selektif membuat kebijakan-kebijakan untuk menghindari kegiatan-kegiatan sosial yang berkaitan dengan agama Kristen. Disisi lain dibangunnya lembaga-lembaga baik pendidikan dan kesehatan yang menjadikan sarana bagi Muhammadiyah untuk pengikat sekaligus menarik masyarakat masuk dan berafiliasi di Muhammadiyah} }