@phdthesis{digilib39576, month = {May}, title = {BERTAHAN DARI GELOMBANG INDUSTRI OBAT-OBATAN MODERN: Studi Kasus Profesi Jamu Gendong Farmasi Tradisional}, school = {UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 16230051 Shobrina Jamilah}, year = {2020}, note = {Dr. Abdur Rozaki, S. Ag., M. Si}, keywords = {Jamu tradisional, kearifan lokal, penghidupan berkelanjutan}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39576/}, abstract = {Jamu tradisional merupakan jamu yang dipercaya berkhasiat sebagai obat untuk menghilangan penyakit. Semakin modernnya perkembangan jamu semakin tergeser dari kehidupan masyarakat. Berbeda dengan Dusun Kiringan, Canden, Jetis, Bantul, Yogyakarta merupakan sentra IKM (Industri Kecil Menengah) jamu Kiringan yang hampir seluruh rumah memproduksi jamu. Maka dari itu Dusun Kiringan tersebut juga disebut ?Dusun Jamu? yakni dusun dengan sentra penghasil jamu terbesar di Yogyakarta. Jamu yang diproduksi dan didistribusi oleh para perempuan ke berbagai daerah Bantul dan sekitarnya. Sejalan dengan realita tersebut, penelitian ini berjudul Bertahan Dari Gelombang Industri Obat-Obatan Modern: Studi Kasus Profesi Jamu Gendong Farmasi Tradisional Di Dusun Kiringan, Canden, Jetis, Bantul. Penulis meneliti tentang alasan mengapa profesi jamu gendong di Dusun Kiringan bertahan sampai sekarang dan bagaimana proses keberlanjutan profesi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan alasan jamu gendong masih bertahan dan proses keberlanjutan profesi jamu gendong di Dusun Kiringan, Canden, Jetis, Bantul. Adapun penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan datanya berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa bertahannya profesi jamu tradisional di Dusun Kiringan dikarenakan menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang ada sejak zaman dahulu, yakni turun temurun dari nenek moyang. Kearifan lokal yang dimaksud adalah menjaga dan melestarikan jamu tradisional yang ada sejak tahun 1947. Menjaga profesi jamu tradisional di Dusun Kiringan agar tetap bertahan dan tidak menghilangkan budaya yang ada. Dengan bertahannya profesi jamu tradisional perlu adanya yang namanya proses untuk melanjutkan atau mengembangkan profesi tersebut. Proses tersebut dapat dikatakan sebagai penghidupan berkelanjutan. Penghidupan berkelanjutan yang dilakukan Dusun Kiringan sebagai desa wisata adalah dengan mengembangkan industrialisasi desa. Pengembangan industri kecil yang ada di Dusun Kiringan tersebut melalui beberapa bentuk kegiatan antara lain: perencanaan kinerja penjual jamu tradisional, pengembangan jamu, dan pengaderan profesi} }