%0 Thesis %9 Masters %A Muhammmad Arif, NIM. 17205010063 %B Pascasarjana %D 2020 %F digilib:39583 %I UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA %K pernikahan, mahar dan persepsi %P 244 %T PETA PEMAHAMAN HADIS MAHAR DI INDONESIA TEKS KONTEKS DAN RESEPSI %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39583/ %X Keberagaman pemberian mahar di Indonesia cukup variatif dan mengikuti zaman, namun yang menjadi unik dalam pemberian mahar yang ada di Indonesia ialah patokan banyak dan sedikitnya, pemberian maharnya sedikit yakni cukup dengan seperangkat alat shalat saja seperti yang terjadi di sebagian wilayah Jawa. Pada aspek banyaknya salah satunya di daerah Sulawesi pada umumnya, yang maharnya di atas lima puluh juta dan ada yang maharnya berupa benda yang terbilang mahal yakni satu hektar tanah, satu unit mobil dan rumah. Sementara pada zaman Rasulullah SAW. pemberian mahar juga berfariasi, sejarah membuktikan ketika Rasulullah SAW. Menikah dengan para istrinya, maharnya terbilang tinggi. Studi ini dibuat dengan menyoroti salah satu tradisi pemberian mahar masyarakat muslim Indonesia khususnya Jawa, Aceh, Bugis, Mandar, Banjar, Lombok, Minangkabau dan Suku Dani. Karakteristik Patokan pemberian mahar tersebut menjadi problem akademik utama yang dibahas. Penelitian ini menggunakan teori Ali Mustafa yaqub yakni sebuah hadis harus dipahami dari segi teks, konteks. Peneliti juga memakai teori resepsi untuk menjawab problem akademik itu dengan mengasumsikan ritual patokan kadar ketentuan mahar masyarakat Indonesia sebagai suatu fenomena resepsi hadis. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan mengacu pada hadis tentang tentang mahar dan kontektualisasinya pada masyarakat Indonesia. Penelitian ini secara umum menggunakan literatur yang bersumber dari bahan tertulis seperti buku, jurnal, artikel, dan dokumen (library research) yang berbicara persoalan mahar di indonesia. Subjek utama dari penelitian ini ialah masyarakat Jawa, Aceh, Bugis, Mandar, Banjar, Lombok, Minangkabau dan Suku Dani. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan memanfaatkan dua metode yaitu pertama, data primer yaitu hadis tentang xix mahar yang termuat dalam kitab sumber yang dikenal dengan al-Kutub al-Tis‘ah. Kedua, data sekunder ialah ayat al-Qur’an, buku-buku, artikel, karya ilmiah yang relevan dengan pokok pembahasan. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dalam tiga tahapan yaitu: Metode deskriptif, Metode komparasi, dan Metode analisis. Hasil penelitian menemukan bahwa karakteristik khas dari pemberian mahar di Indonesia dikonstruksi oleh resepsi hadis. Teks tersebut diresepsi menjadi sumber legitimasi sekaligus sebagai bagian pelengkap dari penyelenggaraan ritus pemberian mahar di Indonesia. Resepsi Hadis yang dilakukan masyarakat Indonesia tidak lepas dari pengaruh kompleksitas faktor seperti situasi sosial, budaya maupun politik. Dari sinilah selanjutnya kekhasan praktik pemberian mahar yang diamalkan Masyarakat Indonesia kemudian lahir. Resepsi hadis yang ditemukan dalam ritus patokan pemberian mahar yang variatif menampilkan ciri terjadinya reformulasi ajaranajaran Islam menggunakan medium-medium lokal. Teksteks hadis yang menjadi unsur dari konstruksi ritus patokan kadar mahar tersebut diresepsi oleh masyarakakat Indonesia dengan melibatkan elemenelemen lokal masyarakat Indonesia. %Z Dr. Saifuddin Zuhri, S.Th.I., MA.