relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39715/ title: FORMULASI ‘UQŨBAH CAMBUK JARĪMAH PERZINAAN DALAM QANUN HUKUM JINAYAT DI ACEH creator: HERI MAULIZAL, NIM. 18203010010 subject: Ilmu Hukum description: Dalam qanun jinayat mengatur tentang perbuatan yang dilarang syari at Islam dan tentang hukuman yang dijatuhkan oleh hakim untuk pelaku. Hukuman yang dikenakan kepada setiap orang melanggar qanun jinayat adalah hukuman cambuk, denda atau penjara. Pemberlakuan jumlah dera tergantung dari tingkat kesalahan pelaku. Qanun ini memperkenalkan bentuk jarīmah perzinaan, yaitu; zina ghairu muhsan dan muhsan, pengulangan perzinaan, perzinaan dengan anak dan perzinaan dengan mahramnya (incest), dikenakan uqubah hudūd dan ta’zir. Menariknya, uqubah hudūd dan ta’zir ini diformulasikan sebagai dasar pemberatan hukum cambuk jarīmah perzinaan. Dalam hukum Islam hukuman perzinaan didera seratus kali, tidak ada pengurangan dan penambahan. Sedangkan qanun jinayat pada jarīmah perzinaan dalam kasus tertentu dikenakan hudud dan ta’zir. Dari latar belakang di atas, penelitian ini fokus tentang pemberatan hukuman cambuk jarīmah perzinaan berdasarkan formulasi hudūd dan ta’zir dalam qanun hukum jinayat di Aceh dengan menggunakan teori pemberatan pidana (Tasydid al-uqubat) . Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) dengan pendekatan yuridis normatif, sedangkan metode analisis data yang di gunakan adalah analisis kualitatif. Dalam metode pengumpulan data penyusun menggunakan metode studi pustaka, dokumen atau content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa qanun hukum jinayat jarīmah perzinaan dibagi menjadi empat kategori yaitu; zina ghairu muhsan dan muhsan, pengulangan perzinaan, zina dengan anak, dan zina dengan orang yang berhubungan mahram (incest) dikenakan hukuman hudud cambuk 100 kali dan ditambah ta’zir tidak tetap. Pemberatan hukuman cambuk pada jarīmah perzinaan, karena pelaku melakukan jarīmah residive, zina dengan anak dan incest. Sedangkan pezina ghairu muhsan dan muhsan di hukum hudud. Penggabungan hudud dan ta’zir pada jarīmah ini, mengadopsi konsep pemberatan pidana dalam eksekusi cambuk di Aceh. Kelebihan formulasi uqubah hudud dan ta’zir dalam jarīmah perzinaan ialah pemberatan hukuman yang bertujuan memberikan efek jera kepada pelaku, disamping hudud hak Allah, ta’zir menjadi hak penguasa/hakim untuk menambah hukuman dalam jarimah tertentu sesuai dengan siyasah tasyri’iyah. Sedangkan kekurangannya ialah persamaan hukuman “hudud” yang dijatuhkan pada pelaku zina ghairu muhsan dan muhsan. date: 2020-04-30 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39715/1/18203010010_HERI%20MAULIZAL_BAB%20I_BAB%20V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39715/2/18203010010_HERI%20MAULIZAL_BAB%20II_BAB%20III_BAB%20IV.pdf identifier: HERI MAULIZAL, NIM. 18203010010 (2020) FORMULASI ‘UQŨBAH CAMBUK JARĪMAH PERZINAAN DALAM QANUN HUKUM JINAYAT DI ACEH. Masters thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.