%0 Journal Article %A Herniti, Ening %D 2014 %F digilib:39898 %J Jurnal Thagafiyyat %K sapaan, keagamaan, Islam, sosial, sosiosemantik. %N 1 %P 22-38 %T SAPAAN DALAM RANAH KEAGAMAAN ISLAM (ANALISIS SOSIOSEMANTIK %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39898/ %V 15 %X Sapaan adalah kata yang digunakan untuk menyapa, menegur, atau menyebut orang kedua atau orang yang diajak bicara. Sapaan dapat mempresentasikan keagamaan. Pemilihan bentuk-bentuk sapaan dalam setiap bahasa memiliki aturan yang berbeda karena latar belakang budaya dan sosial yang berbeda pula. Sapaan dalam ranah keagamaan pun berbeda-beda. Istilah keagamaan merupakan salah satu bentuk sapaan. Kajian ini ditelaah secara sosiosemantik, yakni kajian yang memfokuskan pada analisis makna yang disandarkan pada sosial dan budayanya. Tulisan ini mendeskripsikan bagaimana bentuk sapaan digunakan dalam masyarakat dan bagaimanakah representasi pemakaian sapaan tersebut dalam masyarakat. Analisis yang didapat adalah bentuk sapaan dalam agama Islam banyak diserap dalam bahasa Arab, tetapi ada yang bukan berasal dari bahasa Arab, seperti ajengan dan kiai. Beberapa sapaan dalam agama Islam bukan hanya berkaitan dengan orang yang memang ahli agama Islam, melainkan juga yang berkaitan dengan representasi keagamaannya. Sapaan sebagai gelar tokoh agama Islam adalah ulama, syekh, kiai, buya, ajengan, ustaz/ustazah, dan dai. Sapaan yang digunakan sebagai representasi ketakwaan seseorang dalam beragama, misalnya, sapaan akhi, ukhti, ikhwan, akhwat, ana, dan antum merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yang sebenarnya bermakna netral. Namun, dalam pemakaiannya, sapaan tersebut hanya ditemukan dalam komunitas Islam eksklusif