TY - THES N1 - Pembimbing: BUDI RUHIATUDIN, S.H., M.Hum. SRI WAHYUNI, S.Ag., M.Ag., M.Hum. ID - digilib3994 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3994/ A1 - MUHAMMAD ARSYAD - NIM. 05360042, Y1 - 2010/03/11/ N2 - Fenomena munculnya gerakan revivalisme di Indonesia merupakan akibat dari transmisi ideologi dan pemikiran-pemikiran gerakan yang serupa di Timur Tengah. Munculnya gerakan Tarbiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sebagai gerakan revivalisme di Indonesia akibat dari ekses ketidakberdayaan pemerintah Republik Indonesia yang tidak mampu memecahkan hal yang mereka sebut krisis multi dimensional Indonesia. Gerakan ini pun bangkit sebagai upaya menghendaki perubahan radikal dalam sistem sosial-politik dengan melakukan formalisasi syari'at Islam sebagai jalan alternatif . Baik gertakan Tarbiyah maupun HTI, keduanya sama-sama gerakan Islam politik yang ingin menerapkan syari'at Islam di Indonesia secara formal melalui jalur kekuasaan (politisasi syari'at). Namun demikian, keduanya mempunyai karakter dan corak perjuangan yang berbeda, sehingga bentuk dan model syari'at Islam yang mereka perjuangkan pun menampilkan bentuk dan karakter yang berbeda pula. Melalui metode penelitian yang bersifat induktif-analitis-komparatif dengan pendekatan historis (sejarah), tampaknya gerakan Tarbiyah melalui mesin politiknya PKS ingin memperjuangkan konsep penegakkan syari'at Islam di Indonesia secara pelan-pelan dan lebih menekankan substansi syari'at yang universal sebagai hukum positif tetapi belum sampai kepada tahapan menjadikan Islam sebagai dasar. Perjuangan politik yang moderat dan melalui fase ta'rif, takwn, dan tanfz, menjadikan gerakan ini lebih cenderung bisa menerima tuntutan revisi dan reformulasi berbagai hukum Islam secara signifikan, sehingga gerakan ini pun menampilkan bentuk sebagai gerakan syariat Islam modern . Berbeda dengan gerakan Tarbiyah, HTI melalui fase tasqif, tafa'ul ma'al ummah dan istilam al-hukmi, muncul sebagai gerakan yang memperjuangkan syari'at Islam secara murni (legal-formal) dan doktriner. Dengan kata lain, menurut pandangan HTI, syari'at Islam hanya bisa dipahami dan dilaksanakan apabila syaria't Islam tersebut dipahami dan berlaku sebagai praktik keagamaan sebagaimana dikembangkan oleh para yuris dan fuqaha' Islam sejak zaman klasik, sehingga gerakan ini pun menampilkan bentuk sebagai gerakan syari'at Islam historis. PB - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta KW - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) KW - syari'at Islam M1 - skripsi TI - FORMALISASI SYARI'AT ISLAM DI INDONESIA (STUDI TERHADAP GERAKAN TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR INDONESIA) AV - restricted ER -