@phdthesis{digilib4001, month = {March}, title = {KONSEP NASIONALISME RELIGIUS ERA REFORMASI DAN PASCA REFORMASI}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = { SOLAHUDIN - NIM. 03370329}, year = {2010}, note = { Pembimbing : DR.AHMAD YANI ANSHORI DRS.OCKTOBERRINSYAH,M.Ag}, keywords = {nasionalisme religius, reformasi}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4001/}, abstract = {Secara umum nasionalisme religius menginginkan terbangunnya simbolsimbol Islam dalam wilayah kenegaraan seperti negara Islam, konstitusi Islam struktur dan infrastruktur politik Islam dan sebagainya. Meskipun karakter perjuangannya ada yang radikal dan moderat. Di Indonesia nasionalisme religius mengalami pergeseran paradigma (shifting paradigm) dari masa awal kemerdekaan sampai pada pasca Reformasi. Pada masa awal kemerdekaan nasionalisme religius masih melakukan upaya penerapan ajaran dalam wilayah negara, selanjutnya berujung pada konfrontasi dan dialogis dalam perjuanganya, memasuki masa orde baru nasionalisme religius hanya dijadikan quot;kotak politik quot; oleh penguasa orde baru yang didalamnya hanya ada pancasila. Hal ini disebabkan karena adanya depolitisasi islam yang dilakukan orde baru. Upaya pemerintah orde baru tersebut, selanjutnya ditanggapi oleh tokoh nasionalis religius dengan menggelindingkan politik akomodasi terhadap negara, memasuki era reformasi dan pasca reformasi nasionalisme religius bergeser seratus delapan puluh derajat akibat adanya kebebasan pada semua aspek. Akibatnya Munculnya nasionalisme religius era awal kemerdekaan yang mengingkan adanya penerapan simbol-simbol islam dalam negara ini didasarkan adanya upaya untuk menerapkan Piagam Jakarta, selanjutnya memasuki pasca reformasi nasionalisme religius tidak lagi menginginkan termanifestasinya simbol-simbol dalam negara tapi nasionalisme religius menjadi komoditas politik, ini bisa dibuktikan dengan makin maraknya pengagamaan dalam politik, seperti muncul partai yang memakai jargon nasionalis religius padahal secara pinsipil tidak berlatar belakang religius,pada pemilhan presiden 2004 nasionalis religius juga dijadikan komoditas untuk mendapat dukungan bagi para pemilih. Oleh karena itu dalam skripsi ini akan dijelaskan pergeseran paradigma dan konsep nasionalisme religius era dan pasca reformasi. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang bertujuan untuk menganalisa konsep nasionalisme religius era dan pasca reformasi, sehingga penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Dalam penelitian ini penyusun menggunakan pendekatan historis dan menggunakan metode analisis data kualitatif, sehingga nantinya diharapkan dapat menganalisa dengan jelas konsep nasionalisme religius era dan pasca reformasi dengan teknik pengumpulan data melalui penelaahan terhadap bahan-bahan pustaka yang berkaitaan dengan permasalahan yang dimaksud. Pada hasil penelitian, penyusun mengambil kesimpulan bahwa secara umum orientasi dasar perjuangan dari nasionalisme religius adalah terbangunnya simbol-simbol Islam dalam wilayah kenegaraan seperti Negara Islam, konstitusi Islam struktur dan infrastruktur politik Islam. Akan tetapi memasuki dan pasca Reformasi Nasionalisme Religius hanya dijadikan komoditas politik untuk memperoleh kekuasaan (way to power). } }