@mastersthesis{digilib40282, month = {June}, title = {EKSKLUSI SOSIAL DALAM KONFLIK LAHAN WARGA PERUMAHAN TAMAN INDAH DENGAN MTs DARUSSALAM KEBONAGUNG YOGYAKARTA}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {1520510017 AHMAD KHOLIL}, year = {2019}, note = {Dr. Moh. Soehada, S.Sos., M.Hum.}, keywords = {Kampung Kebonagung, MTs Darussalam, Perumahan Taman Indah, Eksklusi Sosial, Deprivasi Relatif, Konflik}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40282/}, abstract = {Fenomena konflik dalam kehidupan sosial tersaji dalam pelbagai jenis dengan konstruksi dan pemicu yang bermacammacam. Potret konflik bernuansa agama sebagai salah satu macam konflik di Indonesia rupanya masih aktual dalam benak masyarakatnya, termasuk konflik di Kampung Kebonagung, Babalan, Manding Kota Yogyakarta. Pada kasus ini, siswa MTs Darussalam yang notabene terdiri dari masyarakat Kampung Kebonagung tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya untuk mengenyam pendidikan yaitu tidak adanya akses memasuki gedung sekolah unit II, di lain sisi warga perumahan berkeberatan memberikan izin kepada pihak MTs untuk menggunakan jalan perumahan sebagai akses siswa-siswi, mengingat akses yang paling memungkinkan untuk memasuki gedung sekolah yaitu jalan perumahan Taman Indah. Konflik warga perumahan dengan pihak MTs Darussalam menarik untuk dikaji lebih dalam karena berbasis pendidikan dan lebih jauh lagi terjadi di Kota Yogyakarta. Nuansa agama tidak dapat dilepaskan pada kasus ini, selain karena antar kelompok sebagai aktor utama konflik terdiri dari mayoritas penganut agama Islam, lebih unik lagi berada di bawah komando organisasi masyarakat berbasis agama yang saman. Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses terjadinya eksklusi sosial dan resolusinya pada konflik warga perumahan dan MTs di Kebonagung dengan menggunakan penelitian kualitatif. Teknik wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi peneliti lakukan untuk mengumpulkan data guna menganalisis dan menemukan peristiwa-peristiwa serta kondisi masyarakat yang berimplikasi pada konstruksi deprivasi sosial dan melahirkan konflik antar warga perumahan dan pihak MTs. Teori eksklusi sosial dan deprivasi relatif yang dikemukakan digunakan peneliti untuk mencari sumber agresi dan mempertajam analisis pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan tentang fenomena deprivasi relatif di kampung Kebonagung sebagai akibat eksklusi sosial oleh kelompok masyarakat yang bermuara pada konflik viii verbal. Setidaknya terdapat tiga kondisi yang membangun eksklusi sosial pada kasus konflik warga perumahan dengan pihak MTs, yaitu lemahnya solidaritas sosial, spesialisasi kelompok masyarakat, dan disfungsi agama. Deprivasi sosial tersebut muncul karena adanya eksklusi lahan oleh warga perumahan, sehingga berkaibta lahirnya deprivasi sosial pada pihak MTs. Komunitarianisme adalah solusi yang ditawarkan pada penelitian ini untuk menjalin solidaritas dan keterkaitan yang kuat antar indivdu, sehingga dapat menghindari eksklusi sosial.} }