%0 Journal Article %A Musa, - %D 2020 %F digilib:40441 %I Fakultas Adab dan Ilmu Budaya %J Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K HTI Bergerilya,Islam dan Islamisme %P 1-18 %T HTI Bergerilya di antara Islam dan Islamisme %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40441/ %X Ada amsal yang begitu mengakar di masyarakat Muslim, bahwa agama yang mereka peluk, yaitu Islam, memiliki pengertian ganda din wa daulah. Din adalah agama, dan daulah adalah negara. Dalam perjalanan sejarah umat Islam, amsal tersebut telah dipahami dalam berbagai persepsi dan coba diwujudkan dalam aneka praksis politik yang berbeda. Di satu sisi konsep din dirumuskan dengan kewenangan yang luas mencakup juga urusan daulah (sampai muncul keyakinan tanpa adanya daulah maka eksistensi agama akan pudar). Di sisi lain sisi kuasa din dipahami terbatas dengan daulah adalah zona otonom yang diatur secara tersendiri berdasarkan hukum politik dan prinsip-prinsip kenegaraan modern. Semestinya din (sebagai keyakinan agama) dan daulah (sebagai praksis politik kenegaraan) adalah dua gatra yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri. Dalam wacana keilmuan kontemporer, konsep din dipakai mewakili elemen “Islam” dan daulah adalah ekspresi sosial-politik dari din yang biasa diistilahkan dengan “Islamisme.” Dua elemen ini ternyata berayun bagai bandul yang bergerak begitu dinamis menggambarkan betapa lekatnya hubungan antara aspirasi keagamaan dan kehidupan politik di masyarakat Muslim, seperti tercermin pada sejarah dan kiprah ormas HTI di Indonesia.