relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4051/ title: PEMBATALAN PERKAWINAN DENGAN ALASAN ADANYA PEMALSUAN IDENTITAS SUAMI DAN AKIBAT HUKUM YANG DITIMBULKANNYA (STUDI PUTUSAN PA YOGYAKARTA NOMOR 46/PDT.G/2002/PA.YK) creator: NURHAYATI - NIM. 05350091, subject: Perdata Islam description: Perkawinan ialah ikatan lahir dan bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Perkawinan pada asasnya mengandung asas monogami, tetapi pelaksanaannya tidak mutlak karena sesuai pasal 3 dan 4 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 bahwa seorang laki-laki boleh beristri lebih dari satu asalkan syaratnya terpenuhi. Namun kenyataan di masyarakat syarat-syarat yang tertuang dalam undang-undang dianggap mempersulit sehingga ada kecenderungan seorang suami yang ingin memiliki istri lagi melakukakannya dengan tidak jujur seperti dengan cara memalsukan identitasnya. Seperti kasus yang terjadi di Pengadilan Agama Yogyakarta, perkara Nomor 46/Pdt. G/2002/PA. Yk, adalah sebuah perkara pembatalan perkawinan dikarenakan sang suami melakukan perkawinan kedua dengan menggunakan identitas (KTP) palsu. Hal tersebut dikarenakan sang suami belum memutus hubungan dengan isterinya yang terdahulu secara sah di mata hukum. Kasus pembatalan perkawinan tersebut menarik penyusun untuk meneliti dan mengkaji mengenai alasan perkara ini diajukan, pembuktian dan pertimbangan hukum yang menjadi pijakan hakim dalam memutus perkara, serta akibat hukum yang ditimbulkan dengan adanya pembatalan perkawinan. Dalam metode penelitian yang dilakukan, penyusun menggunakan bentuk penelitian lapangan. Data diambil dari hasil dokumentasi dan wawancara dengan hakim maupun aparat terkait di lingkungan Pengadilan Agama Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan Yuridis dan Normatif. Pendekatan yuridis adalah pendekatan terhadap masalah yang diteliti dengan menggunakan ketentuan hukum positif baik hukum materil maupun hukum formil. Sedangkan pendekatan normatifnya adalah pendekatan masalah dengan tolak ukur norma-norma agama melalui penelusuran teks-teks al-Qur'an, hadits, kaidah-kaidah fiqh, serta pendapat para ulama yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Berdasarkan metode yang digunakan, maka terungkaplah bahwa pemalsuan identitas dalam melangsungkan perkawinan bisa dijadikan sebagai alasan untuk mengajukan pembatalan perkawinan, karena dianggap tidak memenuhi syarat-syarat perkawinan dan melanggar ketentuan undang-undang. Pembuktian Majelis Hakim Pengadilan Agama Yogyakarta terhadap perkara pembatalan perkawinan tersebut didasarkan pada alat bukti surat atau tertulis, saksi dan pengakuan. Bahan pertimbangan hukum yang digunakan oleh hakim dalam memutus perkara tersebut adalah berdasarkan kemaslahatan, lalu adanya kesengajaan untuk mamanipulasi data dan juga telah melanggar perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan akibat hukum yang ditimbulkan dari adanya pembatalan perkawinan adalah selain perkawinan itu berakhir juga ada beberapa akibat hukum lainnya yang berhubungan dengan masalah hubungan mantan suami-istri seperti masalah Iddah dan nafkah, kemudian yang berhubungan dengan anak, dan yang berhubungan dengan harta bersama. date: 2010-03-17 type: Thesis type: PeerReviewed format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4051/1/BAB%20I%2CV%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4051/2/BAB%20II%2CIII%2CIV.pdf identifier: NURHAYATI - NIM. 05350091, (2010) PEMBATALAN PERKAWINAN DENGAN ALASAN ADANYA PEMALSUAN IDENTITAS SUAMI DAN AKIBAT HUKUM YANG DITIMBULKANNYA (STUDI PUTUSAN PA YOGYAKARTA NOMOR 46/PDT.G/2002/PA.YK). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.