%0 Thesis %9 Skripsi %A Silvia Riqotul Fuadah, NIM. 15630026 %B FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI %D 2019 %F digilib:40625 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Humin, Naftol Blue black, Adsorpsi, Desorpsi %P 68 %T ADSORPSI-DESORPSI ZAT WARNA NAFTOL BLUE BLACK MENGGUNAKAN ADSORBEN HUMIN HASIL ISOLASI TANAH GAMBUT RIAU, SUMATERA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40625/ %X Zat warna naftol blue black merupakan salah satu limbah yang berdampak buruk untuk lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik gugus fungsional humin sebelum adsorpsi, setelah adsorpsi, dan setelah desorpsi, serta mengetahui pengaruh variasi konsentrasi agen pendesorpsi. Metode adsorpsi belum sepenuhnya menyelesaikan masalah lingkungan karena adsorben yang sudah digunakan dapat menjadi limbah baru dan berbahaya bagi lingkungan, sehingga diperlukan proses desorpsi agar adsorben dapat digunakan kembali. Setelah proses adsorpsi terjadi pergeseran bilangan gelombang dari 3410,15 cm-1 menjadi 3425,58 cm-1 yang menunjukkan gugus -OH. Pergeseran bilangan gelombang juga terjadi pada bilangan gelombang 1620,21 cm-1 menjadi 1627,92 cm-1. Bilangan gelombang 1627,92 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi ulur C=O dari gugus –COOH. Nilai persen adsorpsi zat warna naftol blue black pada penelitian ini sebesar 75,91%. Proses desorpsi menggunakan NaCl sebagai agen pendesorpsi dengan variasi konsentrasi 0,1, 0,2, 0,3, 0,4, dan 0,5 M dan desorpsi zat warna naftol blue black optimum pada konsentrasi agen pendesorpsi 0,3 M dengan persentase hasil desorpsi sebesar 11,65% %Z Dr. Maya Rahmayanti, S.Si., M.Si.