@mastersthesis{digilib40636, month = {May}, title = {MODERNISME ISLAM KHALED M. ABOU EL FADL}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIM: 17205010001 DIAN SUHANDARY}, year = {2019}, note = {Dr. H. Shofiyullah Mz, M. Ag}, keywords = {Khaled M. Abou El Fadl, Modernisme Islam, Puritanisme, Moderatisme, dan Hermeneutika.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40636/}, abstract = {Islam dan umat Islam semestinya menjadi sarana perwujudan rahmat dan kasih sayang Tuhan bagi manusia. Kasih sayang dan moderasi yang menjadi nilai dasar Islam harus diingat dan dikembangkan dalam hati dan cara berfikir umat Islam. Tuhan, melalui teks-teks sucinya, telah menyampaikan pesan-pesan moral agar umat Islam tidak merampas wewenang-Nya. Sayangnya, makna-makna yang mengandung nilai-nilai humanis, toleran, dan demokratis dibalik teks-teks suci tersebut telah dirampas oleh kelompok yang mengatasnamakan ?wakil-wakil Tuhan atau tantara-tentara Tuhan?. Akibatnya, tindakan kesewenang-weangan di balik nama agama masih menjadi persoalan modernisme Islam. Penelitian ini mencoba menyelesaikan persoalan tersebut melalui modernisme Islam Khaled M. Abou El Fadl. Abou El Fadl adalah salah satu pemikir Islam kontemporer yang menawarkan model pembacaan teks keagamaan yang otoritatif. Pembahasan ini dianggap penting karena mengandung nilai penting dan bermanfaat atas kajian Islam dan modernitas. Penulis memberikan kesimpulan bahwa gagasan modernisme Islam Abou El Fadl memetakan dua aliran besar di dalam Islam yaitu Puritanisme dan moderatisme. Dalam hal ini, baik puritanisme dan moderatisme menurutnya mengkalim diri sebagai representasi Islam yang benar dan otentik yang sama-sama ingin tersambung dan bisa manjalani kehidupan di muka bumi dengan bimbingan Tuhan. Selain itu, dalam memahami, menjelaskan, menginterpretasikan, dan memaknai puritanisme dan moderatisme, Abou El Fadl menggunakan metode hermeneutika. Hermeneutika Abou El-Fadl dapat disebut ?hermeneutika negosiatif?. Menurutnya, makna harus merupakan hasil interaksi antara pengarang, teks, dan pembaca, di mana harus ada keseimbangan (balancing) dan proses negosiasi antara ketiga pihak, serta salah satu pihak tidak boleh mendominasi dalam proses penetapan makna. Perihal kontribusi gagasan modernisme Islam Abou Fadl terhadap Muslim di Indonesia, gagasan modernisme Abou El Fadl memiliki relevansi terhadap isu-isu yang berkembang di Indoneisa yaitu toleransi, gender, demokrasi, dan hak asasi manusia. Dalam hal ini, pemahaman moderatisme menurut penulis mampu memberikan kontribusi terhadap isu-isu yang sedang berkembang tersebut.} }