@phdthesis{digilib40676, month = {June}, title = {SEJARAH DAN KARAKTERISTIK MANUSKRIP AL-QUR?AN K.H. THOHIR (Kajian Filologi)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 16530058 Muhamad Shofiyul Hadziq}, year = {2020}, note = {Dr. Ahmad Baidowi, S.Ag., M.Si.}, keywords = {Manuskrip al-Qur?an, K.H. Thohir, Filologi}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40676/}, abstract = {Agama Islam di Indonesia diperkirakan sudah ada sejak akhir abad ke 13. Dalam penyebaran agama Islam, al-Qur?an termasuk media yang digunakan untuk penyebaran agama Islam. Mushaf al-Qur?an tersebut disalin oleh para Ulama atau golongan lainnya yang hendak belajar al-Qur?an. Salah satunya adalah manuskrip al-Qur?an K.H. Thohir yang terdapat di Desa Langon, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Belum banyak karya yang membahas tentang peninggalan K.H. Thohir terutama peninggalan berupa manuskrip al-Qur?an. Dari latar belakang tersebut, tulisan ini akan mengkaji manuskrip al- Qur?an yang dinisbatkan sebagai peninggalan K.H. Thohir dari Desa Langon, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu bagaimana sejarah penyalinan dan karakteristik manuskrip al-Qur?an K.H. Thohir. Untuk mengetahui sejarah dan karakterisitik manuskrip al-Qur?an K.H. Thohir, data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Penulis juga melakukan penelitian yang lebih mendalam dengan menganalisis manuskrip menggunakan ilmu bantu yaitu pendekatan filologi metode naskah tunggal edisi naskah kritis. Melalui pendekatan tersebut diketahui ada beberapa unsur yang melekat pada penyalinan manuskrip al-Qur?an K.H. Thohir. Pertama, berasal dari abad ke 19 hingga 20. Kedua, penulisan dominan menggunakan kaidah rasm u{\.s}m{\=a}ni. Ketiga, tanda baca harakat cukup lengkap. Keempat, terdapat iluminasi gaya floral dua halaman simetris pada bagian awal, tengah, dan akhir. Kelima, simbol awal juz, maqra?, dan akhir ayat berupa lingakaran merah, lingkaran diwarnai dengan tinta emas, dan lingkaran emas berhiaskan daun bunga. Keenam, simbol untuk menunjukan kesalahan berbentuk seperti huruf ?V? sedikit miring dengan tanda titik ?.? di atasnya. Ketujuh, scholia yang digunakan berupa koreksi kesalahan ayat dan tanda pergantian juz. Kedelapan, qir{\=a}?at yang digunakan adalah qir{\=a}?at Imam ?{\=A}{\d s}im jalur riwayat Imam {\d H}af{\d s}. Kesembilan, kertas yang digunakan dalam melakukan penyalinan adalah kertas Eropa.} }