TY - THES N1 - Novian Widiadharma S.Fil, M.Hum ID - digilib40677 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40677/ A1 - AMIN JA?FAR SHADIQ, 14510036 Y1 - 2019/03/06/ N2 - Asketisme pada umumnya dipahami sebagai sikap hidup yang menghindar dan menjauh dari kehidupan dunia. Hal ini tidak terlepas dari anggapan bahwa kehidupan dunia membawa pada penderitaan atau ia sebagai penghalang untuk mencapai kebahagiaan. Pandangan ini berimplikasi terhadap penyangkalan kenikmatan yang bersifat dasariah seperti nafsu birahi, memiliki harta benda dan lain sebagainya. Dari beberapa konsep asketis, kita mengenal konsep Zuhud dan Apatheia yang berkembang dalam ajaran Tasawwuf dan Stoisisme. Kedua konsep ini pada umumnya lebih dipahami sebagai terminologi negatif mengenai sugesti kepasifan dan ketidakpedulian daripada mengenai ideide positifnya tentang pengontrolan diri. Penelitian ini hendak mengkaji konsep asketisme yang terdapat dalam Stoisisme dan Tasawwuf. Terutama terkait pandangan dan relasi kedua konsep tersebut terhadap permasalahan yang bersifat lahiriah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, dengan metode pendekatan filosofis. yaitu penulis berusaha mengeksplorasi mengenai konsep Apatheia dan Zuhud dengan menekankan pada gagasan, ide atau pemikiran yang bersifat fundamental. Metode pengumpulan data dalam Skripsi ini menggunakan library research (metode pustaka). Dari data yang diperoleh kemudian diolah dengan metode deskriptif, kemudian diinterpretasikan dan dianalisis untuk selanjutnya dikomparasikan untuk menemukan persamaan dan perbedaan antara konsep Apatheia dengan Zuhud. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa asketis yang diajarkan dalam konsep Zuhud maupun Apatheia lebih bermakna sebagai exercise (latihan), yaitu melatih disiplin jiwa untuk menumbuhkan ketenangan batin dan mencapai kebahagiaan. Indikator kebahagiaan menurut keduanya tidak bergantung pada sesuatu yang eksternal, namun ia terdapat dalam pengendalian hasrat manusia. Meskipun keduanya berbeda dalam beberapa hal, seperti misalnya Stoisisme bertumpu pada kemampuan rasio dan cenderung merepresi emosi, sedangkan tasawuf cenderung pada nilai-nilai spiritual serta melibatkan rasa dan emosi, namun keduanya juga memiliki beberapa persamaan. Di antaranya yaitu bahwa kedua konsep tersebut (Zuhud dan Apatheia) tidak selalu dimaknai sebagai terminologi kepasifan dan ketidakpedulian. Keduanya sama-sama menjunjung tinggi keluhuran moral. Konsep world citizen dan appropriate action dalam Stoisisme, serta konsep khalifah dalam tasawuf adalah merupakan ruang untuk merealisasikan nilai-nilai moral tersebut. PB - UIN SUNAN KALIJAGA M1 - skripsi TI - SIKAP ASKETIS DALAM FILSAFAT STOISISME DAN TASAWWUF (Studi Komparatif Konsep Apatheia Dengan Zuhud) AV - restricted EP - 158 ER -