%A 15510029 Revi Dicky Adistu %O Dr. Robby Habiba Abror S.Ag., M. Hum %T ETIKA DAN NALAR KOMUNIKASI POLITIK GERAKAN TAGAR #2019GANTIPRESIDEN DALAM SOSIAL MEDIA FACEBOOK (TELAAH ISU POLITIK PERSPEKTIF HANNAH ARENDT) %X Dalam tulisan ini membahas mengenai fenomena-fenomena yang terjadi dikalangan netizen facebook dalam menyikapi isu-isu politik yang viral bermunculan dijagat sosial media facebook. Pola nalar komunikasi yang senantiasa berujung pada negative campaign dan black campaign dan diiringi oleh kemunculan gerakan tagar #2019GantiPresiden dalam jagat sosial media facebook yang membawa banyak orientasi kepada netizen baik berupa berita hoax dan hate speech yang menimbulkan pro dan kontra. Orientasi yang diberikan elit politik kepada netizen membawa masyarakat menjadi kehilangan daya pikir kritisnya dalam menyikapi isu dan wacana opini publik. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji dan melakukan penelitian ini. Tulisan skripsi ini berfokus pada wacana gerakan #2019GantiPresiden dan netizen facebook dalam menyikapi isu-isu politik yang viral dalam sosial media facebook dengan menggunakan kacamata perspektif etika dan filsafat Hannah Arendt. Selain itu penulis menggunakan metode deskriptif-analisis dan kualitatif, untuk mendapatkan data dengan cara wawancara dan observasi dalam sosial media facebook. Sebagai pelengkap ditambahkan dengan data-data berupa dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini, tercatat bahwa gerakan #2019GantiPresiden menggiring massa dalam bentuk komunikasi politik berbentuk black campaign yang mana data yang diperoleh direduksi dari sumber data yang kemudian diolah sedemikian rupa sehingga membentuk suatu berita yang baru berbentuk berita bohong (hoax) yang tersebar luas dalam sosial media facebook yang menimbulkan pro dan kontra. Tak banyak netizen yang mempercayai berita tersebut dan berimplikasi pada black campaign. Setelah melakukan penelitian terkait dengan pola nalar komunikasi politik gerakan #2019GantiPresiden dalam pemilu 2019 ini yaitu tidak sedikit netizen dengan mudah terhegemoni oleh isu politik yang beredar dikalangan netizen facebook sehingga netizen dengan tidak secara menyadari tergiring menjadi seorang korban sekaligus menjadi penjahat. Dalam hal ini Arendt menawarkan pemikiranya mengenai etika keduniawiannya yang mencoba untuk menjadi pribadi yang kritis dalam menyikapi problematika yang ada dalam dunia ini dengan cara berpikir secara mendalam dan mengantisipasi kejahatan dengan cara tanggung jawab dalam dunia sebagaimana Arendt tawarkan dalam suatu pemikiranya %K Komunikasi Politik, Gerakan #2019GantiPresiden, Kejahatan, Tanggung Jawab, Etika %D 2019 %I UIN SUNAN KALIJAGA %L digilib40678