%A - Sahiron Syamsuddin %T HERMENEUTIKA DAN PENGEMBANGAN ULUMUL QUR'AN %X Dalam penggunaan hermeneutika ini penafsir (khususnya sarjana-sarjana muslim) harus tetap memperhatikan bahwa Al Qur'an adalah wahyu Allah yang diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Al Qur'an adalah hidayah dari Allah untuk semua manusia sejak masa Nabi Muhammad hingga hari akhir. Karena itu, Al Qur'an perlu untuk ditafsirkan sepanjang masa seiring dengan perkembangan pemikiran manusia, perkembangan ilmu dan teknologi, dinamika sosial, perkembangan budaya dan lain-lain. Namun dalam proses penafsiran, penafsir seharusnya tidak terlalu subyektivitis, melainkan selalu mencoba menggabungkan makna historis (ma'na) yang dianalisis denganmemperhatikan horison teks dengan subyektivitas dan horison penafsir yang memang tidak bisa terlepas dari berbagai hal yang telah mempengaruhi akal pikirannya, atau yang biasa disebut oleh Gadamer dengan istilah effective history. Penafsiran atas Al Qur'an itu hanya bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan manusia dan alam, bukan untuk membuat kerusakan dan kesengsaraan. %K Hermeneutika Al Qur'an; Ulmul Qur'an %D 2017 %C Yogyakarta %I Pesantren Nawasea Press %L digilib40731