@mastersthesis{digilib40804, month = {May}, title = {FAITH-BASED DIPLOMACY NAHDLATUL ULAMA?: DISKURSUS PERDAMAIAN TIMUR TENGAH}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {17200010055 MAHMUD HIBATUL WAFI}, year = {2019}, note = {Dr. Ibnu Burdah, MA.}, keywords = {Nahdlatul Ulama, Diplomasi, Faith-based Diplomacy, Perdamaian, Timur Tengah}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40804/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pergerakan Nahdlatul Ulama (NU) di kancah internasional, terutama di Timur Tengah. Perkembangan tradisi hubungan internasional memberi peluang bagi NU sebagai secondtrack diplomacy untuk berpartisipasi merespon isu-isu internasional. Sebagai organisasi Islam terbesar, NU cukup diperhitungkan dalam perumusan kebijakan politik luar negeri (polugri) Indonesia terutama menyangkut ideologi keagamaan. Praktek diplomasi agama yang diperankan NU tidak terlepas dari kepentingan domestik Indonesia, di antaranya mengonsolidasi wacana Islam moderat dan perdamaian dunia. Penulis menempatkan teori multi-track diplomacy, faith-based diplomasy untuk mengartikulasi posisi NU sebagai aktor non-state yang terlibat aktif dalam merespons isu-isu internasional, terutama di kawasan Timur Tengah. Konflik yang mendera Timur Tengah acap kali melibatkan legitimasi agama dalam prosesnya, membutuhkan alternatif baru untuk mendayagunakan agama sebagai resolusi konflik dan perdamaian. Konflik yang menahun telah menumbalkan citra Islam, berbagai diksi dan label subordinatif pun dilekatkan ke Islam. NU dengan otoritasnya punya tanggung jawab moral yang besar untuk memurnikan citra Islam di mata dunia. Pengarusutamaan dialog dan konferensi internasional yang diinisiasi oleh NU merupakan rangkaian dari upaya tersebut. Secara garis besar, NU menggunakan pendekatan kultural (soft diplomacy) ?daripada politik, dalam menyikapi konflik global. Penjajakan yang penulis lakukan atas tema ini menyimpulkan bahwa peran NU sangat signifikan dalam melancarkan gagasan-gagasan perdamaian (positive peace) melalui soft-diplomacy. Dampak konkrit bagi Indonesia dan Timur Tengah terlihat dari munculnya kesadaran kolektif terhadap pengarusutamaan forum-forum internasional, yang membahas urgensi Islam moderat bagi peradaban dunia. Dengan kata lain, penggalakan Islam moderat sebagai aset politik baik bagi Indonesia maupun Timur Tengah, mampu mengukuhkan peran faith-based diplomacy sebagai inspirasi peacemeaking. Temuan berikutnya menunjukkan bahwa kesinambungan antara norma, program, dan aktor v dalam mengimplementasikan Islam Nusantara sangat menentukan tingkat keberhasilan sebuah diplomasi dan jalinan kerja sama internasional, sehingga kepentingan nasional masing-masing negara dapat tersalurkan} }